Budaya

Gelisah Nasib Hutan 30 Tahun Mendatang, Kepala Dinas Kehutanan Sumbar Ciptakan Lagu

431
×

Gelisah Nasib Hutan 30 Tahun Mendatang, Kepala Dinas Kehutanan Sumbar Ciptakan Lagu

Sebarkan artikel ini
Melalui momentum HUT ke-78 Kemerdekaan RI, Kepala Dishut Provinsi Sumbar, Yozarwardi melaunching tiga lagu hasil ciptaannya, Selasa (15/8) di Aula Kantor Dishut Provinsi Sumbar.Ist

PADANG – Kepala Dinas Kehutanan (Dishut) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), Yozarwardi luncurkan tiga lagu hasil ciptaannya, Selasa (15/8) di Aula Kantor Dishut Provinsi Sumbar.

Lahirnya lagu-lagu tersebut menjawab kegelisahannya sendiri terhadap kondisi hutan Sumatera Barat di masa akan datang. Karena 30 tahun mendatang, hutan dikawatirkan tidak rimbun lagi. Tidak ada lagi rimba.

Kemudian lahirlah tiga lagu Lord #BroRimbo tersebut, pertama dengan judul Polhutku, lagu kedua berjudul Jagalah Hutan Kita dan lagu ketiga berjudul Hutan untuk Rakyat Sejahtera. Peluncuran itu dilakukan dalam HUT ke-78 Kemerdekaan RI.

Peluncuran lagu baru tersebut ditandai dengan pemutaran video lagu Jagalah Hutan Kita yang dinyanyikan langsung oleh Yozarwardi. Kemudian juga dua lagu lagi dinyanyikan langsung di hadapan jajaran Dishut Sumbar dan mitra serta stakeholder yang hadir hari itu.

BACA JUGA  Kemah Seniman 2021, Menunggu Lahirnya Kolaborasi Monumental dari Pelaku Seni

Yozawardi mengakui, karena dirinya seorang birokrat dan bukan seorang penyanyi, butuh waktu lama untuk proses melahirkan 3 lagu tersebut.

“Sebenarnya saya tidak pandai menulis lagu dan menyanyi. Apalagi saya seorang birokrat yang waktunya cukup sibuk. Makanya dari awal penulisan, aransemen hingga rekaman dan menjadi sebuah lagu butuh wakti 1,5 tahun,” terangnya.

Yozarwardi mengatakan setiap lagu yang diciptakan memiliki makna tersendiri. Lagu dengan judul Jagalah Hutan Kita misalnya. Lahirnya lagu ini menurutnya karena kegelisahan hatinya melihat tutupan hutan mulai berkurang saat ini. Dengan kondisi sekarang dirinya merasa cemas akan masa depan hutan 30 tahun yang akan datang.

“Saat ini kita masih bisa menyaksikan hutan kita masih indah mempesona rimbun, ada suara jangkrik, cahaya matahari menerobos dedaunan, air mengalir jernih. Tetapi apakah 30 tahun mendatang anak cucu kita masih bisa menyaksikan hutan seperti saat ini. Nah kegelisahan ini saya tulis dalam sebuah lagu,” terangnya.

BACA JUGA  Suksesnya Bagodang ke-7, Gubernur Sumbar Apresiasi Kolaborasi Pemerintah dan Masyarakat

Kemudian juga ada lagu dengan judul Polhutku didedikasikan kepada polisi hutan (polhut). Yozarwardi mengakui lahirnya lagu ini karena dirinya melihat kerja keras polhut bekerja tanpa lelah.

Comment