Peristiwa

Kasus Positif Terpapar Covid-19 di Payakumbuh Didominasi Para  Guru

94
×

Kasus Positif Terpapar Covid-19 di Payakumbuh Didominasi Para  Guru

Sebarkan artikel ini

PAYAKUMBUH — Tim Gugus Tugas Covid-19 Kota Payakumbuh  Sumbar mengumumkan penambahan 9 kasus positif Corona di Kota Payakumbuh, ini merupakan angka tertinggi diumumkannya kasus dalam 1 hari. Seminggu terakhir, warga Kota Payakumbuh yang terpapar virus Corona kian bertambah. Dari hari ke hari, angkanya naik.

Sekitar 9 penambahan hari ini disampaikan  Kadis Kesehatan dr. Bakhrizal didampingi Kalaksa BPBD Yufnani Away dan Kadiskominfo Jhon Kendi, Kadis Pendidikan Agustion, Kakankesbanpol Budhy D Permana, dan Kacabdisdikwil IV Provinsi Sumbar Asricun saat video conference bersama awak media via aplikasi zoom, Minggu (23/8), seluruhnya adalah guru.

Sepekan terakhir ini, merupakan masa yang menegangkan bagi Kota Payakumbuh terhadap penyebaran Covid-19. Selain penyebaran terus meningkat, yakni mencapai 21 orang dalam sepekan, Corona pun sudah menyerang Wakil Wali Kota Erwin Yunaz dan merenggut nyawa salah seorang kepala sekolah di “Kota Randang” ini.

BACA JUGA  Pertama Kali Kantor Gubernur Sumbar Didemo Ratusan Wartawan

Penambahan hari ini ada 2 orang guru SMKN 1 Payakumbuh inisial S (59) warga Parambahan Baso, dan RM warga Tanjuang Gadang Sungai Pinago.

3 orang guru SMAN 3 Payakumbuh, ada AN (56) warga Koto Tuo Limo Kampuang, YF warga Tigo Koto Dibaruah, dan MK warga Taram.

2 orang guru SMA Achmad Muchtar MD (25) warga Rambatan dan VA (23) warga Limbukan.

1 orang guru SDN 42 Payakumbuh RM (28) warga Payobasuang. 1 orang guru SMAN 4 Payakumbuh warga Padang Karambia.

Sehari sebelumnya, pada Sabtu (22/8) warga Payakumbuh terpapar positif 2 orang, Jumat (21/8) terpapar 4 orang, Kamis (20/8) terpapar 1 orang, Rabu (19/8) terpapar 3 orang, Selasa (18/8) terpapar 1 orang, Senin (17/8) nihil dan Minggu (16/8) terpapar 1 orang dan dalam sepakan sudah 21 yang positif.

BACA JUGA  Kebakaran di Kinali, Rumah dan Mobil Hangus

dr. Bakhrizal menerangkan second wave (gelombang kedua) inilah yang dikhawatirkan Wali Kota Riza Falepi sebagai ketua tim gugus tugas sebelum proses belajar mengajar (PBM) tatap muka diperbolehkan kembali.

“Hari ini kita mendapatkan jawaban mengapa PBM tatap muka masih ditunda, gelombang kedua penyebaran Covid-19 didominasi oleh insan pendidikan, coba bayangkan kalau sekolah dibuka kembali dan anak-anak didik terpapar, bisa sangat sulit tracing kasusnya dan kita menghentikan penyebaran Covid-19,” kata Bakhrizal.

Comment