PADANG – Sebanyak lima toko habis terbakar di Jalan Lubuk Minturun, Raya Tabing Bungo Pasang. Tepatnya di Simpang Maut, Kota Padang, Selasa (4/2/2025) sekitar pukul 08.53 WIB.
Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, namun kerugian ditaksir mencapai ratusan juta.
Petugas Dinas Pemadam Kebakaran Kota Padang mengirimkan unit pemadam yang tiba di lokasi sekitar sepuluh menit kemudian, tepatnya pada pukul 09.05 WIB.
Upaya pemadaman berhasil diselesaikan dalam waktu kurang dari satu jam, pada pukul 09.50 WIB.
Kabid Operasional Sarana dan Prasarana Dinas Pemadam Kebakaran Kota Padang, Rinaldi, mengatakan, kebakaran pertama kali terlihat oleh saksi yang mengamati asap dari warung sate di dekat lokasi kejadian.
Dugaan awal, api berasal dari kegiatan memasak ketupat di warung sate yang berada tidak jauh dari toko dan gudang kayu manis.
Saksi segera melaporkan kejadian tersebut kepada pihak pemadam kebakaran yang langsung menindaklanjuti dengan pengiriman unit pemadam kebakaran.
“Kami menerima laporan pada pukul 08.53 WIB, dan unit pemadam langsung dikerahkan. Begitu tiba di lokasi, kami langsung memulai pemadaman dan berhasil mengendalikan api dalam waktu kurang dari satu jam,” kata Rinaldi.
Dampak dari kebakaran ini cukup signifikan, dengan lima unit bangunan yang terbakar. Luas area yang terdampak mencapai sekitar 26 x 7 meter persegi, dengan total kerugian yang diperkirakan mencapai sekitar satu milyar rupiah.
Meski demikian, tidak ada korban jiwa atau luka-luka dalam insiden ini, dan para penghuni yang terdiri dari lima kepala keluarga (KK) dan 12 orang penghuni lainnya tidak ada yang mengungsi.
Rinaldi menambahkan bahwa kebakaran tersebut juga mengancam sekitar tujuh bangunan lain di sekitarnya.
Namun berkat kesigapan petugas, sebanyak dua miliar rupiah nilai properti dapat diselamatkan, dan area yang terancam meluasnya kebakaran diperkirakan hanya sekitar 100 meter persegi.
“Kondisi bangunan yang cukup rapat membuat kebakaran bisa dengan cepat meluas. Kami bersyukur dapat memadamkan api sebelum merambah lebih banyak lagi,” ujar Rinaldi.
Untuk penyebab kebakaran belum bisa dipastikan. Sebab, kepolisian masih melakukan penyelidikan terkait darimana sumber api.
Sejumlah saksi yang berada di sekitar lokasi kejadian juga memberikan keterangan terkait peristiwa tersebut. Silvania (50 tahun), seorang pengusaha yang berada di dekat lokasi, mengaku terkejut melihat asap tebal yang muncul sebelum api mulai melahap bangunan.
“Saya langsung merasa khawatir dan segera menghubungi pihak pemadam kebakaran,” jelasnya.
Selain itu, Yurniati (55 ), seorang ibu rumah tangga yang tinggal tidak jauh dari lokasi kejadian, juga mengaku melihat api yang cepat menyebar dan membuat warga sekitar panik.
“Untungnya tidak ada korban, tetapi situasi sangat menegangkan,” ujarnya sebagaimana dikutip dari Harian Singgalang.
Rinaldi juga mengungkapkan bahwa pihaknya telah mengerahkan 7 unit kendaraan pemadam kebakaran dari Kota Padang dan 1 unit kendaraan dari TNI AU, serta melibatkan 70 petugas dalam proses pemadaman dan evakuasi.
Beberapa instansi lain, seperti Polri, TNI AD, PMI, POLPP, PLN, serta pihak kecamatan dan kelurahan, turut membantu dalam penanganan kebakaran ini.
Kerusakan infrastruktur akibat kebakaran ini tergolong cukup parah, dengan lima bangunan mengalami kerusakan berat, sementara bangunan lain tidak mengalami kerusakan signifikan.
Pihak Dinas Pemadam Kebakaran Kota Padang mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam menggunakan sumber api di sekitar permukiman dan bisnis, serta segera melapor jika terjadi kejadian serupa.(*)
Comment