PADANG -Pemerintah Kota (Pemko) Padang melalui Dinas Sosial terus meningkatkan perhatian kepada kesejahteraan penyandang disabilitas. Kali ini bentuk perhatian itu berupa memberikan pelatihan keterampilan.
“Ini merupakan program kita di Dinas Sosial yakni memberikan keterampilan kepada penyandang disabilitas. Dan, telah dilaksanakan setiap tahunnya,” ujar Kepala Dinas Sosial Kota Padang melalui Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial Kota Padang, Dewi Ria, Selasa (26/3).
Dikatakannya, keterampilan yang diberikan kepada penyandang disabilitas ini terdiri dari keterampilan membuat kue dan merias buah. Mereka dilatih setiap hari 4 jenis kue.
“Kalau kue, modalnya lebih kecil, mereka juga dapat menjalankannya dengan mudah. Ini lebih besar peluangnya bagi mereka untuk mandiri, apalagi mereka sangat tekun,”katanya.
Dilanjutkannya, dengan adanya keterampilan yang diberikan, akan membuka peluang bagi mereka untuk berinovasi sehingga keterampilan ini dapat mereka bagi dengan yang lainnya. Bahkan ada yang produk hasil keterampilannya yang dijual.
“Ada dari mereka yang sukses dengan hasil produknya, seperti merangkai bunga. Ini dipasarkan kepada setiap SKPD di Pemko,” ulasnya.
Sedangkan kata Ria, untuk seleksi peserta yang ikut pelatihan keterampilan ini merupakan siswa pilihan dari gurunya. Mereka yang memiliki bakat yang dipilih menjadi peserta.
“Gurunya yang pilih mereka, yang miliki bakat untuk dikirim,” ulasnya.
Sementara itu, Buk Ike, dari Lembaga Kursus Dan Peltihan Markinneke, mengatakan, bahwa selama dipelatihanya mereka peserta sangat trampil dalam membuat keterampilan yang diajarkan, mereka sangat serius untuk memahami. Untuk itu ia berharap kepada peserta usai pelatihan ini agar terus mempratekan hal ini dirumah, sehingga nanti kedepan dengan memiliki keahlian dapat membuka usaha.
Mereka yang dilatih adalah, peyandang disabilitas non tuna netra. “Kita sesuaikan dengan kemampuan mereka, tidak mungkin kita melatih membuat kue bagi penyandang tuna netra,”katanya.
Untuk pelatihan tahun ini, peserta ada sebanyak 15 orang selama 10 hari. Berasl dari Sekolah Luar Biasa (SLB) di Kota Padang, yakni SLB Bina Bangsa, Workshop, SLB YPPLB, SLB Wacana Asih, SLB YPAC, SLB Negeri 2, SLB Muhammadiyah Pauh dan juga dari organisasi Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI).**
Comment