PADANG – Sekitar 58 persen kawasan di Sumatera Barat merupakan kawasan hutan dengan potensi ekonomis yang menjanjikan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Hal ini disampaikan Plt Gubernur Sumbar Audy Joinlady dalam pertemuan ramah tamah dengan delegasi World Resources Institute (WRI) di Istana Gubernur Sumbar pada Selasa (01/10/2024).
Pertemuan tersebut dihadiri oleh sejumlah tokoh, termasuk mantan Menteri Perdagangan, mantan Wakil Menteri Luar Negeri, aktivis Yenni Wahid, jurnalis senior, dan para anggota WRI lainnya.
“Sebagian besar wilayah Sumbar adalah kawasan hutan, yaitu 58 persen, dengan 20 persen di antaranya merupakan hutan lindung. Selain itu, ribuan nagari atau desa di Sumbar, 80 persen di antaranya berada di sekitar kawasan hutan. Ini berarti masyarakat tinggal dan beraktivitas ekonomi di sekitar hutan,” ujar Plt Gubernur.
Plt Gubernur menegaskan bahwa ketergantungan Sumbar terhadap kawasan hutan sangat tinggi. Ia menyatakan bahwa hutan di Sumbar terjaga dengan baik, sehingga Pemprov Sumbar fokus pada pengembangan perhutanan sosial. Ia percaya bahwa potensi ekonomi besar dapat dimanfaatkan oleh masyarakat, yang juga berperan sebagai penjaga hutan.
“Sumbar adalah provinsi pertama yang memiliki Peraturan Daerah tentang Perhutanan Sosial. Ini menunjukkan komitmen dan keseriusan kita dalam pemberdayaan hutan dan masyarakat yang tinggal di kawasan hutan. Saat ini, luas kawasan perhutanan sosial mencapai 390 ribu hektare dengan lebih dari 250 unit usaha yang aktif di dalamnya,” jelas Plt Gubernur.
Ia juga menambahkan bahwa Pemprov Sumbar telah menjalin kerja sama dengan WRI di puluhan nagari. Plt Gubernur menekankan kesiapan Pemprov Sumbar untuk berkolaborasi dalam pengelolaan dan pemberdayaan hutan, khususnya dalam perhutanan sosial, yang dinilai mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang tinggal di sekitar hutan.
Dino Patti Djalal, Ketua Rombongan Delegasi WRI, sejalan dengan Plt Gubernur, menegaskan komitmen WRI dalam usaha pemberdayaan dan pelestarian kawasan hutan, terutama di Sumbar. “Banyak hal yang dapat kita kolaborasikan untuk menjaga hutan dan memaksimalkan potensi untuk kepentingan masyarakat,” ucap Dino dalam diskusi yang dipandu oleh Kepala Dinas Kehutanan Sumbar.(Bdr)
Comment