AGAM – Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi meminta masyarakat di Sekita Gunung Marapi untuk tetap waspada. Karena potensi erupsi bisa saja terjadi kapan saja.
Pesan itu disampaikan Mahyeldi saat meninjau langsung proses evakuasi korban erupsi Gunung Marapi dari Posko Erupsi Batu Palano di Kabupaten Agam, Senin (4/12/2023).
Selain itu, Mahyeldi juga menegaskan memerintahkan seluruh pihak terkait untuk bekerja maksimal dalam melakukan evakuasi terhadap seluruh korban.
Pemprov Sumbar menyiapkan Rumah Sakit Achmad Muchtar (RSAM) Bukittinggi. Sebagai sarana pelayanan medis utama bagi para korban serta juga sebagai sarana istirahat bagi para keluarga korban.
“Kita telah berkomunikasi dengan dengan seluruh pihak terkait,”katanya
Seperti BPBD, Basarnas, dan TNI, Polri, Dinas Kesehatan, serta Relawan agar bekerja maksimal dan dapat mengevakuasi seluruh korban sesegera mungkin.
Data BPBD Sumbar, terdapat 54 orang pendaki saat erupsi terjadi. Dari jumlah tersebut sebanyak 28 orang telah berhasil dievakuasi dengan keterangan 11 orang dalam kondisi meninggal dunia.
Kemudian, 17 orang lainnya selamat. Sehingga sampai saat ini masih ada 26 orang yang statusnya belum diketahui atau masih dalam pencarian.
Mahyeldi juga menyampaikan seluruh korban yang berhasil dievakuasi akan langsung dibawa ke RSAM Bukittinggi untuk selanjutnya diberikan penanganan medis.
“Kita telah siagakan, para dokter beserta paramedis lainnya di RSAM,” tegas Mahyeldi.
Di RSAM tidak hanya disiapkan untuk korban. Tapi juga untuk para keluarga korban, sekaligus mempermudah mereka untuk mendapatkan perkembangan informasi dari lapangan.
“Di RSAM juga kita fasilitasi ruang istirahat bagi para keluarga korban,” tukuk Mahyeldi.(Bdr)
Comment