PADANG-Abrasi pantai yang terjadi Minggu (16/6) dini hari, di sepanjang Muaro Lasak, Kecamatan Padang Barat, membuat nelayan siaga. Akibat ombak yang begitu tinggi diperparah dengan dengan naiknya air pasang, membuat fenomena alam ini menjadi ancaman bagi masyarakat di sekitarnya.
Selain itu Monumen Merparti Perdamaian yang berada hampir 2 meter dari bibir pantai, nyaris saja diseret arus gelombang. Monumen itu adalah aset pariwasata milik Pemko Padang.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Padang Drs Arfian mengaku, fenomena alam ini acap kali terjadi pada musim musim bulan tarang. “Namun yang terjadi ini sunggu luar biasa,” ujar Arfian.
Menindaklanjutinya, usai kejadian minggu dini hari, Senin (17/6) untuk fisiknya sudah diserahkan kepada pihak Dinas PUPR Kota Padang. Tim saat ini sudah bekerja untuk melakukan perbaikan pada bibir pantai yang dihantam ombak, sehingga mengancam keberadaan tugu perdamaian itu.
Dikatakan Arfian, bahwa sungguh sangat disayangkan nantinya monument Merpati Perdamaian ini rusak nantinya. Monumen Merpati Perdamaian yang berdiri megah di Pantai Muaro Lasak Kecamatan Padang Barat Kota Padang, selalu teringat dengan Multilateral Naval Exercise (MNEK) pada 3 tahun yang lalu tepatnya di tahun 2016.
Komandan Pangkalan Utama Angkatan Laut (Dan Lantamal) II Laksaman Pertama TNI Agus Sulaeman didampingi Wakil Komandan Lantamal II Kolonel Marinir Wurjanto. M.Han, saat berada di lokasi mengatakan, Multilateral Naval Exercise (MNEK) alek besar yang melibatkan lebih dari 30 Angkatan Laut Negara peserta yang ikut ambil bagian dalam kegiatan tersebut.
“Monumen Merpati perdamaian sendiri di resmikan oleh Presiden Republik Indonesia Bapak Ir Joko Widodo. Monumen yang menjadi icon kota Padang dan sekaligus kebanggaan warga kota Padang,” kata Agus Sulaeman saat melakukan peninjauan ke lokasi.
Danlantamal menyampaikan kepada Pemko Padang lewat Camat Padang Barat yang berada di lokasi pada saat peninjauan, segera dilakukan perbaikan dan pencegahan berupa pembuatan batu pemecah gelombang terhadap ancaman dari abrasi pantai.
“Karena Monumen ini merupakan di samping icon juga kebanggaan masyarakat Kota Padang. Segera stake holder yang membidangi pariwisata dan instansi lain bisa mendukung perbaikan ini dengan segera,” ujar Agus Sulaeman. (fia)
Comment