PADANG – Seorang pemuda berinisial YP (23) yang sempat kabur setelah membacok pamannya hingga meninggal di Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) akhirnya berhasil ditangkap.
YP ditangkap saat bersembunyi di rumah temannya di Kampung Pasar Ambacang, Nagari Baruang-baruang Belantai, Kecamatan Koto XI Tarusan, Kabupaten Pessel.
Kasat Reskrim Polres Pessel, AKP Hendra Yose, Kamis (26/1) mengungkapkan, pascakejadian pembacokan tersebut, pihaknya langsung bergerak melacak keberadaan pelaku yang kabur setelah membunuh mamaknya.
“Pelaku YP kami tangkap dini hari tadi di Kampung Pasar Ambacang. Lokasi penangkapan merupakan rumah dari teman pelaku,” ungkap AKP Hendra Yose kepada wartawan.
Usai dilakukan penangkapan, kata AKP Hendra Yose, pelaku mengakui perbuatannya yang sudah nekat membacok mamaknya. Dari pengakuan YP, setelah membacok pamannya, dirinya lalu membawa parang yang digunakan membacok.
Bahkan, pelaku juga kooperatif menunjukkan di mana ia menyembunyikan parang tersebut. Parang itu ia sembunyikan di bawah kursi di rumah temannya itu.
“Parang sudah kami amankan sebagai barang bukti. Terhadap pelaku sudah kami tahan dan juga ditetapkan sebagai tersangka,” ujar AKP Hendra Yose.
AKP Hendra Yose mengungkapkan, motif YP membacok korban karena ingin membela ibunya yang sempat cekcok dengan korban.
Sebelumnya, seorang pemuda bernama YP (23) tega membacok pamannya sendiri bernama Musriyal (58) hingga tewas. Usai kejadian tersebut, pelaku langsung kabur meninggalkan lokasi bersama parang yang digunakan pelaku untuk membacok korban.
Peristiwa tersebut diketahui terjadi pada Selasa (24/1) sekitar pukul 21.30 WIB di Kampung Pasar Ambacang, Nagari Baruang-baruang Balantai, Kecamatan Koto XI Tarusan, Pessel.
Kejadian berawal saat terjadinya pertengkaran mulut (cekcok) antara korban dengan seorang wanita bernama Yuslina.
Yuslina ini merupakan adik kandung korban dan merupakan ibu kandung dari pelaku sendiri. Jadi, antara korban dan pelaku ini hubungannya mamak (paman) dan keponakan.
Dikatakan oleh Aiptu Doni Santoso, disaat cekcok antara kakak beradik tersebut, kemudian datang pelaku ikut dalam pertengkaran ini.
Kemudian YP yang merupakan anak dari korban ikut dalam pertengkaran tersebut tersulut emosi mengambil parang dari dapur dan langsung membacok korban menggunakan parang. Bacokan pelaku tersebut mengenai bagian leher kepala dan telinga sebelah kanan korban.
Akibat bacokan tersebut, leher korban nyaris putus, kepala luka robek dan telinga kanan luka robek hingga menyebabkan korban meninggal dunia di Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Berdasarkan hasil VER yang dilakukan oleh dr Ekta Novalina Manik (Dokter Puskesmas Barung-Barung Belantai), dapat diambil kesimpulan bahwa penyebab kematian korban diakibatkan karena bacokan benda tajam bagian leher yang nyaris putus.(*/Bdr)
Komentar