PADANG – Ketua MPA KAN Pauh IX Irwan Basir Dt Rj Alam SH MM mengatakan, Nagari Pauh IX Kecamatan Kuranji Padang dikenal sebagai nagari yang berada dalam perkotaan. Sebagai nagari, tentu mempunyai tradisi adat dan budaya sebagai penguatan lokal yang diwarisi dari nenek moyang terdahulu yang menjadi ciri khas bagi nagari tersebut.
“Di antaranya permainan anak nagari Randai dan pencak silat tradisi. Peninggalan leluhur itu perlu dilestarikan karena bisa mengantisipasi generasi muda ke perbuatan negatif,” ujar Irwan Basir saat meresmikan Sanggar Randai Sawah Laing Saiyo di Sawah Laing Kelurahan Gunung Sarik Kecamatan Kuranji Padang, Jumat (5/8/2022).
Dikatakan Irwan, silat dan randai adalah salah satu seni budaya kearifan lokal Nagari Pauh IX yang masih tetap dilestarikan masyarakat sampai sekarang. Dan cukup bangga karena masih banyak anak kamanakan dan ninik mamak yang masih mau menghidupkan seni tradisi budaya nagari tersebut.
“Silat dan randai adalah salah satu seni budaya nagari di Pauh IX. Dan saya cukup bangga sekali dan menghargai karena sampai sekarang masih ada anak nagari dan ninik mamak serta Tuo Adat di Tapian yang masih mau mewakafkan waktunya untuk menghidupkan seni tradisi budaya ini,” ucap Irwan.
Ditambahkan, dengan banyaknya berdiri sanggar-sanggar seni budaya lokal, itu memberi tanda kalau masyarakat Pauh IX masih kukuh memegang adat dan istiadatnya.
Sanggar seni ini bukan saja sebagai sarana bagi generasi muda untuk mempelajari budaya kearifan lokal yang dimiliki daerahnya, tapi juga dapat mencegah mereka dari pengaruh-pengaruh negarif yang merusak masa depan mereka.
” Sanggar seni ini bukan saja untuk sarana belajar bagi generasi muda kita akan budaya daerah kita, tapi lebih dari itu untuk mencegah mereka akan pengaruh negatif yang dapat merusak mental dan masa depan mereka,” ungkap Irwan.
Ketua IPSI Kota Padang Zulhardi Z. Latif, SH.MM mengatakan Sanggar Seni ini bertujuan untuk menjauhkan generasi muda dari perbuatan negatif tawuran dan pengaruh negatif lainnya.
Untuk mencegah mereka dari pengaruh tersebut, memang tidak bisa dengan kata-kata saja, tapi diberikan sarana bagi mereka untuk berkegiatan positif agar ada kegiatan bermanfaat bagi mereka disamping kegiatan rutin belajar dari sekolah.
“Kita cukup mengapresiasi dengan diresmikannya Sanggar Seni Sawah Laing Saiyo ini. Ini adalah sarana bagi generasi muda kita untuk menjauhi perbuatan-perbuatan maksiat, tawuran atau pengaruh negatif lainnya. Kita tidak bisa mencegah mereka hanya dengan kata-kata saja, tapi dengan perbuatan. Kita dirikan sarana untuk mereka untuk mengarahkannya kepada kegiatan positif dan bermanfaat. Disamping itu juga untuk menghidupkan tradisi budaya lokal daerah kita,” ujar Buya panggilan akrab Zulhardi Z Latif.
Buya yang juga seorang Anggota DPRD Padang ini berjanji akan siap membantu program-program Sanggar Seni ini. Baginya ini adalah suatu kegiatan positif untuk menghidupkan dan melestarikan seni budaya lokal nagari Pauh IX.
Di akhir acara, Irwan Basir dan Zulhardi juga memberikan sumbangan untuk mensuport kegiatan Sanggar Seni ini yang diterima Sekretaris Sanggar Seni Sawah Laing Saiyo Dedi Redian.
Hadir dalam peresmian tersebut, Ketua LPM Kelurahan Gunung Sarik Indra Mairizal, SE, Rang Tuo Adat suku Caniago Pauh IX serta ninik mamak dan tokoh masyarakat lainnya. (drd)
Comment