Pariwisata

Destinasi Wisata Sejarah Kampung Tan Malaka

649
×

Destinasi Wisata Sejarah Kampung Tan Malaka

Sebarkan artikel ini

Oleh: Isa Kurniawan

Tan Malaka merupakan Pahlawan Nasional yang berasal dari Nagari Pandam Gadang, Kecamatan Gunuang Omeh, Kabupaten Limapuluh Kota. Namanya Ibrahim, sementara Tan Malaka merupakan gelar datuk yang disandangnya, sebagai penghulu di kaumnya.

Selama 30 tahun, dia terus menentang kolonialisme tanpa henti, mulai dari Pandam Gadang (Suliki), Bukittinggi, Batavia, Semarang, Yogya, Bandung, Kediri, Surabaya, sampai Amsterdam, Berlin, Moskwa, Amoy, Shanghai, Kanton, Manila, Saigon, Bangkok, Hong Kong, Singapura, Rangon, dan Penang.

Bapak Republik ini, demikian Tan Malaka diberi julukan, perjuangannya untuk Indonesia Merdeka sangat lah fenomenal. Medan juangnya bukan saja sebatas di Tanah Air, tetapi juga di luar negeri.

BACA JUGA  Wagub Sumbar Bersama Anak Nagari Sisir Sampah Plastik Danau Singkarak

****

Kalau Pemerintah Kabupaten Limapuluh Kota jeli, menjadikan Suliki Gunung Omeh, khususnya rumah kelahiran Tan Malaka di Pandam Gadang, sebagai destinasi wisata sejarah, tentunya akan banyak menarik wisatawan untuk berkunjung ke sana.

Bagaimana Pemkab Limapuluh Kota membangun museum dengan gedung dan lanskap yang representatif di Pandam Gadang, dengan tetap mempertahankan rumah gadang Tan Malaka yang ada sekarang tentunya.

Saat berkunjung ke sana, wisatawan bisa mendapatkan informasi lengkap mengenai sosok dan perjuangan Tan Malaka, dalam bentuk galeri foto, dokumen-dokumen, buku-buku dan pemutaran film.

Kemudian berbagai iven digelar, mulai dari diskusi-diskusi, pagelaran seni dan budaya, serta gathering/temu akbar pengagum Tan Malaka dari seluruh dunia —setiap tahunnya.

BACA JUGA  Sumatera Barat Terpilih jadi Provinsi Terbaik Bangga Berwisata 2023

Sebagai tanda masuk ke “Kampung Tan Malaka”, dalam bayangan saya, di simpang tiga Suliki, yang sekarang ada replika tugu Monas, diganti dengan patung Tan Malaka yang agak besar.

Adapun “Kampung Tan Malaka” ini, sekaligus untuk memberikan pesan kepada kaum muda di Limapuluh Kota dan Payakumbuh khususnya, dan Sumbar umumnya, bahwa di kampung mereka pernah lahir tokoh besar pergerakan di Republik ini.

Saya rasa ini bisa menginspirasi mereka, dulu saja Tan Malaka dengan segala keterbatasan sudah berjuang dan melalangbuana kemana-mana di dunia, sekarang kenapa tidak?

Comment