Ekonomi

Air Sudah Tercemar, Jumlah Keramba di Danau Maninjau Harus Dikurangi

404
×

Air Sudah Tercemar, Jumlah Keramba di Danau Maninjau Harus Dikurangi

Sebarkan artikel ini
Wagub Sumbar Audy Joinaldy bersama Menteri KP, Sakti Wahtu Trenggono dalam jamuan makan malam di Padang.ist

PADANG – Wakil Gubernur Sumbar Audy Joinaldy mengaku akan ada normalisasi Danau Maninjau dengan mengurangi keramba jaring apung (KJA). Untuk diperlukan pengalihan pendapatan masyarakat.

Upaya itu dengan memindahkan usaha keramba masyarakat dari danau ke darat. Sehingga usaha perikanan tidak merusak danau.

Demikian disampaikannya, saat menjamu makan malam Menteri Kelautan Dan Perikanan (KP) Sakti Wahyu Trenggono pada acara Ramah Tamah di Auditorium Gubernur Kamis (3/6/2021).

Turut hadir pada malam tersebut Anggota DPD RI Emma Yohanna, Wakil Ketua DPRD Provinsi Sumbar Irsyad Syafar, Forkopimda Provinsi Sumbar, Bupati dan Walikota se Sumbar dan rombongan Pejabat Eselon I Menteri KKP RI, serta seluruh OPD di lingkup Pemprov Sumbar.

Dalam sambutannya, Audy mengatakan Pemprov Sumbar siap mendorong nelayan untuk meningkatkan teknologi penangkapannya.

“Terimaksih juga telah memberikan solusi terkait alat tangkap Bagan di atas 30 GD dengan menguji cobakan penangkapan Bagan dengan waring ukuran satu inci,” ucapnya.

BACA JUGA  Arisal Aziz Transfer Pengalaman Sukses Kelola Bisnis ke Ratusan Millenial 

Selanjutnya Wagub juga mengatakan terkait kunjungan ke kawasan konservasi penyu di Pariaman insyaAllah kedepan akan dikembangkan menjadi tempat edukasi dan kawasan wisata mangrove seperti di provinsi lain.

“Yang telah berhasil mengembangkan Kawasan penyu nya menjadi daerah wisata seperti di Bali dan di Kalimantan Timur serta di Jawa Tengah,” ujar wagub.

Selain itu, setelah dirinya menemani pak menteri pertama ke Limapuluh Kota di sana ada potensi besar ikan ikan dewa ikan gariang yang bisa menjadi komoditas produk untuk Sumatera Barat.

“Pak Menteri bilang cepat kembang ke 100 ribu ton produksinya, kalau dihitung value nya mungkin 1 triliun, Ini bisa menggerakkan ekonomi dan mengentaskan kemiskinan kedepannya. Jadi bukan ikan salmon saja yang terkenal yang termahal di dunia sebagai ikan air tawar tetapi kita juga punya ikan gariang,” sebutnya.

BACA JUGA  Kader PPKBK, Sub PPKBK, Kader Poktan (BKB, BKL, BKR) dan TPK Terima Honor Januari-April 2023

“Setelah itu kita pergi ke lubuk ikan larangan sebenarnya disana budaya di Sumbar tidak boleh ikannya di tangkap dan diambil sampai batas waktu yang telah disepakati dan ditentukan bersama oleh masyarakat,” lanjutnya.

Kemudian ke Danau Maninjau memang kita sudah meeting maraton dengan menko Marves permasalahan yang ada di danau Maninjau. Tadi pak Mentri KP juga berikan solusi memang keramba-keramba itu harus diangkat supaya Danau Maninjau kembali ke sedia kala.

Tetapi tidak menghilangkan sumber ekonomi dari masyarakat Maninjau itu sendiri. disarankan oleh pak Menteri solusinya adalah membuat seperti apa yang dilakukan di Limapuluh Kota memindahkan apa yang ada di danau ke darat.

“Jadi tetap ekonomi masyarakat di salingka danau Maninjau kabupaten Agam ada 9 nagari tetap maju dan berkembang,” tutur Wagub.

BACA JUGA  Marlis Warga Bandar Buat Berurai Air Mata Setelah Rumahnya Dibedah Semen Padang

Besok pak menteri masih ada disini selama tiga hari berturut-turut rencana ke Pasaman Rao, yang merupakan sentra produksi air tawar terbesar di Sumbar khususnya ikan nila dan ikan emas.

Kemudian beberapa rekan eselon I Menteri KKP sebagian ke Pesisir Selatan di sana ada ikan kerapu bisa ekspor rencana akhir bulan ini sebanyak 20 ton di ekspor ke Hongkong.

“Satu lagi yang belum dilihat lobster mutiara Sumbar juga mungkin ini perlu di sosialisasi kemasyarakat dan adaptasi teknologi mungkin juga bisa dibudidayakan Pesisir Selatan.

Terakhir ia mengatakan segala arahan yang pak menteri sampaikan dalam kunjungan hari ini akan kami follow up untuk segala sesuatunya, semoga membawa manfaat untuk Sumatera Barat,” tutup wagub.(Bdr)

Comment