Ekonomi

Air Sudah Tercemar, Jumlah Keramba di Danau Maninjau Harus Dikurangi

289
×

Air Sudah Tercemar, Jumlah Keramba di Danau Maninjau Harus Dikurangi

Sebarkan artikel ini
Wagub Sumbar Audy Joinaldy bersama Menteri KP, Sakti Wahtu Trenggono dalam jamuan makan malam di Padang.ist

PADANG – Wakil Gubernur Sumbar Audy Joinaldy mengaku akan ada normalisasi Danau Maninjau dengan mengurangi keramba jaring apung (KJA). Untuk diperlukan pengalihan pendapatan masyarakat.

Upaya itu dengan memindahkan usaha keramba masyarakat dari danau ke darat. Sehingga usaha perikanan tidak merusak danau.

Demikian disampaikannya, saat menjamu makan malam Menteri Kelautan Dan Perikanan (KP) Sakti Wahyu Trenggono pada acara Ramah Tamah di Auditorium Gubernur Kamis (3/6/2021).

Turut hadir pada malam tersebut Anggota DPD RI Emma Yohanna, Wakil Ketua DPRD Provinsi Sumbar Irsyad Syafar, Forkopimda Provinsi Sumbar, Bupati dan Walikota se Sumbar dan rombongan Pejabat Eselon I Menteri KKP RI, serta seluruh OPD di lingkup Pemprov Sumbar.

BACA JUGA  BPTD Sumbar akan Aktifkan Kembali Bus Air di Maninjau dan Singkarak

Dalam sambutannya, Audy mengatakan Pemprov Sumbar siap mendorong nelayan untuk meningkatkan teknologi penangkapannya.

“Terimaksih juga telah memberikan solusi terkait alat tangkap Bagan di atas 30 GD dengan menguji cobakan penangkapan Bagan dengan waring ukuran satu inci,” ucapnya.

Selanjutnya Wagub juga mengatakan terkait kunjungan ke kawasan konservasi penyu di Pariaman insyaAllah kedepan akan dikembangkan menjadi tempat edukasi dan kawasan wisata mangrove seperti di provinsi lain.

“Yang telah berhasil mengembangkan Kawasan penyu nya menjadi daerah wisata seperti di Bali dan di Kalimantan Timur serta di Jawa Tengah,” ujar wagub.

Selain itu, setelah dirinya menemani pak menteri pertama ke Limapuluh Kota di sana ada potensi besar ikan ikan dewa ikan gariang yang bisa menjadi komoditas produk untuk Sumatera Barat.

BACA JUGA  Cara Mudah Bayar Tagihan Air Perumda AM Padang di Livin By Mandiri

“Pak Menteri bilang cepat kembang ke 100 ribu ton produksinya, kalau dihitung value nya mungkin 1 triliun, Ini bisa menggerakkan ekonomi dan mengentaskan kemiskinan kedepannya. Jadi bukan ikan salmon saja yang terkenal yang termahal di dunia sebagai ikan air tawar tetapi kita juga punya ikan gariang,” sebutnya.

“Setelah itu kita pergi ke lubuk ikan larangan sebenarnya disana budaya di Sumbar tidak boleh ikannya di tangkap dan diambil sampai batas waktu yang telah disepakati dan ditentukan bersama oleh masyarakat,” lanjutnya.

Comment