Budaya

Musdafirman Dt Rj Diguci Dilewakan jadi Pangulu Suku Guci Nagari Pauh IX

705
×

Musdafirman Dt Rj Diguci Dilewakan jadi Pangulu Suku Guci Nagari Pauh IX

Sebarkan artikel ini

PADANG-Suku Guci Ampek Buah Paruik Tapian Sungai Sapih Nagari Pauh IX Kuranji Kota Padang batagak Pangulu, Jumat (24/12/2020). Hal itu menyusul Musdafirman Dt Rj Diguci SSi dilewakan menjadi pangulu Suku Guci Nagari Pauh IX.

“Sedangkan tunggu panabangan yang diwarisi Musdafirman, adalah ninik mamaknya yang bernama Djaanin Dt Rajo Diguci yang meninggal sekitar tahun 1970-an silam,” ujar Rangtuo Adat Suku Guci Nagari Pauh IX Kuranji Abdul Rahman Dt Bandaro Hitam.

Dikatakan Rahman, maka menuruik tunggu panabangan sarato barieh jo balabeh dari ninik mamaknya Djaanin Dt Rajo Diguci dan melalui musyawarah yang cukup alot terjadi kesepakatan diserahkan saluak sako Dt Rj Diguci kepada Musdafirman.

BACA JUGA  Pesan Gubernur Mahyeldi dan Merawat Ingatan Dengan PKD 2021

Kemudian, dilanjutkan dengan kegiatan Salai Dama-nya sebulan yang lalu. Salai Dama tersebut dihadiri kaumnya, dan Ninik Nan bajinih Suku Guci serta ninik mamak bajinih sembilan suku di sembilan tapian di Pauh IX Kuranji. Setelah Salai Dama dilanjutkan dengan prosesi pelewaan yang dihadiri ninik mamak bajinih adat di Nagari Pauh IX serta undangan.

Ketua KAN Pauh IX Kuranji Suardi Dt Rj Bujang mengatakan, dengan dilewakanya Musdafirman dengan sendirinya telah bisa duduk sama rendah tagak samo tinggi dengan pemangku adat di jajaran datuk yang ada di Kanagarian Pauh IX, Kota Padang maupun nagari nagari yang ada di Sumbar.

Maka sebagai pangulu dituntut mauku samo panjang dan manimbang samo barek. “Menjadi pemangku adat ini bukan kita yang mengatur adat, tapi adat yang mengatur kita,” ujar Suardi.

BACA JUGA  Wakili Sumbar Tingkat Nasional, Tiga Penari Sumbar Terancam Batal Tampil di Final Karena tak Cukup Biaya

Dikatakan Suardi, kemudian sebagai datuk sekaligus penghulu jangan membeda bedakan anak kemenakan dalam nagari. Di mana sebagai ninik mamak juga tidak boleh membuang anggota kaum atau kemenakan. Tapi sifatnya membina, anak dipangku kemenakan dibimbing dan urang nagari dipetenggangkan.

Di mana sebagai anak kemenakan barajo ka mamak, mamak barajo ka pangulu, pangulu barajo ka mupakat, mupakat barajo ka nan bana,, nan bana badiri sendiri dari Allah SWT.

Pangulu Suku Guci yang dilewakan Musdafirman Dt Rj Diguci SSsi mengharapkan, dalam pergaulan di tengah tengah masyarakat setalah dilewakan menjadi penghulu Suku Guci, kok takalok tolong dijagoan, kok lupo tolong diingek an. “Kemudian dalam profesi melewatkan saya menjadi penghulu Suku Guci di tapian Sungai Sapih Nagari Pauh IX, kok ada kurang dan janggalnya dimaafkan,” ujar Musdafirman. (rjk)

BACA JUGA  Safari Ramadhan di Pasaman, Gubernur Mahyeldi Imbau Pemuda Senantiasa Memakmurkan Masjid

Comment