PADANGPANJANG -Pemprov Sumbar menargetkan kontingen ranah Minang dapat meraih 16 emas di Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua yang akan dilaksanakan, 2-15 Oktober 2021. Target tersebut melebihi 2 emas dari perolehan prestasi 14 emas, 10 perak dan 20 perunggu pada PON Jabar empat tahun lalu.
Untuk bisa merealisasikan target tersebut, Pemprov Sumbar melalui Dispora Sumbar sudah menyiapkan anggaran sebesar Rp 20 miliar di APBD Sumbar 2021. Anggaran ini untuk Training Camp (TC) atlet serta keberangkatkan kontingen ke pesta olahraga tertinggi di tanah air tahun depan.
“Kita menargetkan 16 emas dengan anggaran Rp 20 miliar. Memang ini adalah target yang berat, jadi ini butuh persiapan maksimal baik di KONI dan Pengprov serta unsur terkait,” ujar Kadispora Sumbar, Bustavidia saat membuka Rapat Kerja KONI Sumbar di Mifan, Padangpanjang, Senin (21/12/2020).
Selain itu, terkait adanya usulan dari tuan rumah Padangpanjang soal pelaksanaan Pekan olahraga provinsi (Porprov) diundur dari 2022 menjadi 2023, ini nantinya akan dibahas lagi nanti, antara pemprov Sumbar dalam hal ini Dispora bersama KONI Sumbar serta DPRD Sumbar agar bisa dibantu anggarannya.
Namun kalau memang pandemi sudah melandai pada 2021 ini, tidak tertutup kemungkinan bisa dilaksanakan tahun depan seperti apa yang diharapkan masing-masing Pengprov cabor. Hanya saja itu kembali lagi kepada masing-masing tuan rumah pelaksana yang akan menyelenggarakan iven dua tahunan itu nantinya.
Ketum KONI Sumbar, Syaiful mengatakan, target yang diberikan pemprov Sumbar itu sangat berat. Karena itu butuh sinergi yang baik antara KONI Sumbar dengan KONI se-Kabupaten/Kota, Pengprov Cabang olahraga serta pelaku olahraga terkait di Sumbar.
Selain atlet yang lolos PON telah menjalani TC sejak Febuari lalu, untuk mencapai target tersebut KONI Sumbar menggelar Rapat Anggota/Rapat Kerja bersama KONI se-Sumbar dan seluruh Pengprov cabang olahraga.
Dalam Rapat Anggota/Rapat Kerja tersebut membahas tiga agenda yang yakni pertama, penyatuan tekad dalam hal persiapan kontingen menunju PON 2021.
“Sebenarnya kami sudah mulai melakukan persiapan PON sejak Febuari 2020. Tapi karena pandemi covid-19, PON diundur 2021. Namun ini tidak mengurangi semangat kami sepanjang kita bersatu untuk mengangkat prestasi Sumbar menjadi lebih baik,” ungkap Syaiful.
Kedua persiapan Porprov. Kalau seandainya pada 2021 pandemi covid-19 sudah melandai tahun depan, tidak tertutup kemungkinan iven tersebut dilaksanakan tahun depan. Tapi itu tergantung kesiapan kabupaten/kota yang akan melaksanakan.
Dan ketiga terkait Musyorprov KONI Sumbar. Di sini nantinya juga dibahas bagaimana mekanisme Musyorprov KONI Sumbar.
Wakil Ketua I Bidang Organisasi KONI Pusat, Eman Sumusi menyebut, sepanjang ada hubungan yang harmonis antara KONI Sumbar dengan KONI kabuaten/kota, Pengprov cabor serta stakeholder terkait target yang diemban itu bisa tercapai. Dan langkah KONI Sumbar melaksanakan Rapat Anggota/Rapat Kerja tersebut sudah sangat tepat.
“Forum ini penting dalam menetapkan pokok-pokok kebijakan terutama dalam mempersiapkan menghadapi PON 2021 pada 2-15 Desember mendatang,” ungkap Eman Samusi.
Selain itu, saat ini KONI Pusat juga sedang mengusulkan revisi UU Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional (SKN) ke DPR RI. Agar KONI bisa berperan dan berfungsi dalam pembinaan prestasi di tingkat internasional. Selain itu, perlu harmonisasi antara Kemenpora dengan KONI pusat, terutama terkait anggaran.
“Jadi tetap jaga kekompakan dan soliditas dalam organisasi, dan juga jaga hubungan baik dengan pihak terkait dalam pembinaan prestasi,” ungkap Eman Sanusi.
Karena itu dia memberikan dukungan penuh kepada pelaku olahraga dalam mencapai prestasi, 14 emas menjadi 16 emas di PON nanti. Hanya saja tentu pelu persiapan program kerja untuk pencapaian peningkatan prestasi yang lebih baik di PON nanti.
Sebelumnya pada kegiatan tersebut Wawako Padangpanjang, Asrul mengusulkan pengunduran pelaksanaan Porprov XVI yang semula sudah ditetapkan Pemprov Sumbar untuk dilaksanakan di Padangpanjang dan Tanahdatar pada 2022, diundur ke tahun 2023. Itu mengingat pandemi cavid-19 yang kini melanda hampir seluruh di dunia, termasuk di Padangpanjang.
“Padangpanjang dan Tanahdatar memang sudah disetujui untuk jadi tuan rumah Porprov. Namun kami sedikit kewalahan dalam persiapan Porprov. Karena itu kami meminta agar ini ditunda pelaksanaanya ke 2023,” sebut Asrul.
Diakui, pada 2020 dianggarkan beli tanah untuk membangun sport center. Namun karena keterbatasan anggaran pusat, baru akhir tahun ini selesai pembebasan lahannya. Sedangkan untuk pembangunan yang direncanakan pada 2021 itu, pihaknya kewalahan dalam mempersiapan APBD Kota Padangpanjang yang kini juga dalam keterbatasan.
Pada pelaksanaan Rapat Anggota/Rapat Kerja KONI Sumbar diikuti seluruh KONI kabupaten/kota serta hampir sekitar 50 Cabor.(rjk)
Comment