Ekonomi

Mengurai Pengangguran, Irwan Prayitno: Penanganan di Sumbar Tak Bisa Disamakan dengan Provinsi Lain

411
×

Mengurai Pengangguran, Irwan Prayitno: Penanganan di Sumbar Tak Bisa Disamakan dengan Provinsi Lain

Sebarkan artikel ini

PADANG,–Gubernur Sumbar Irwan Prayitno mengharapkan, dalam mengurai permasalahan pengangguran di Sumbar lebih spesifik lagi. Karena karakter orang Minang jauh berbeda dengan karakter masyarakat daerah lain. Tentu dalam mengurai persoalan pengangguran di Sumbar tak bisa disamakan dengan provinsi lain.

“Maka upaya forum SDC dalam mengurai pengangguran di Sumbar spesifik lagi, dengan melihat bakat, minat dan karakter tenaga kerja di Sumbar,” ujar Irwan Prayitno saat membuka sosialisasi Forum Skill Development Center (SDC) Kota Padang dan Sumbar dengan kabupaten dan kota se Sumbar, Sabtu (28/12).

Dikatakan Irwan, langkah untuk mengurai soal pengangguran di Sumbar dan Kota Padang khususnya, perlu penanganan yang spesifik dibandingkan dengan daerah lai. Buktinya, di sektor konstruksi dan perumahan, Sumbar lebih banyak diserbu Tenaga Kerja dari Pulau Jawa.

“Diharapkan Forum SDC ini bisa mengantisipasi pengangguran di Sumbar dan Kota Padang khususnya, dengan memperhatikan minat, bakat dan kepribadian orang Sumbar. Apalagi, kalau dijadikan sebagai pilot projec,” ujar Irwan.

Dikatakan Irwan, pengangguran yang ada Sumbar, bukan karena tidak ada peluang kerja, namun mereka lebih memilih milih kerja. Melihat pekerja pembangunan proyek pembangunan rumah, mayoritas berasal dari luar Sumbar. Karena memakai pekerja dari luar Sumbar pengusaha developer lebih beruntung, jika dibandingkan dengan mempekerjakan tenaga kerja dari Sumbar.

Baca Juga:  Jalan Lubuk Timpuruang-Sikayan Gariang Dibuka, Memudahkan Pemasaran Hasil Bumi Masyarakat

Biasa orang Sumbar lebih suka berdagang, kalau bekerja kasar dengan bekerja bagi hasil. Seperti buruh tani, pekerja lebih memilih bagi hasil, seperti pertigaan. Maka ini menjadi tantangan bagi Sumbar, terutama bagi Kota Padang. Maka di sini forum SDC lebih pintar pintar memberikan skill kepada pekerja Sumbar, skill apa yang cocok mereka untuk menekan pengangguran.

“Sebab, karena karakter orang Minang jauh berbeda dengan karakter orang dari luar Minang,” ujar Irwan.

Dibuktikan di lapangan krja konstruksi, perkebunan pada umumnya pekerja orang luar Sumbar, terutama orang Jawa. Maka perlu disiasati sektor pariwisata, terutama dengan menggeliatkan home industri sangat disukai orang Minang.

Selain itu juga perlu diperhatikan dari sisi proses pendidikannya, perlu pola pendidikan ke depan. Di mana dikaitkan pendidikan yang bisa lulusan siap kerja. Kapan perlu mengawinkan dengan proses pendidikan dengan dunia usaha. Jangan jauh panggang dari api, pendidikan dengan dunia kerja. Maka juga perlu revitalisasi pendidikan SMK yang ada di Sumbar, supaya singkron dengan dunia kerja.

Baca Juga:  Gaet 102 Pendonor Pemula, Semen Padang Sumbangkan 442 Kantong Darah ke PMI

Di satu sisi perlu memahami minatnya, bakatnya, karakter maupun kepribadian tenaga kerja di Sumbar ini. Maka dengan melakukan pendekatan seperti ini bisa pelatihan yang dilaksanakan bisa tepat sasaran. Sehingga sasaran untuk mengurai pengangguran tercapai. Sehingga tidak membuang waktu dan membuang buang anggaran.

Selain itu bagaimana mencetak tenaga kerja yang bisa mencetak peluang kerja. Terutama meberikan pelatihan terhadap pelaku usaha, yang pada akhirnya membuka lapangan kerja. Sehingga dengan sendirinya bisa mengurai pengangguran yang sasaran SDC Kota Padang dan Sumbar.

Kepala BLK Padang Syamsi Hari mengatakan, program SDC bertujuan meningkatkan kerja sama antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan industri dalam meningkatkan keterampilan tenaga kerja sesuai kebutuhan pasar di masing-masing daerah.
“SDC ini nantinya melibatkan tiga unsur pemangku kepentingan yakni unsur A yaitu melibatkan dari unsur akademis di sektor pendidikan, B yaitu “Business” di dunia industri, dan G yaitu “Government” yaitu pemerintah daerah, ” ujarnya..(rjk)