Budaya

Gubernur Sumbar Terima Sertifikat Warisan Dunia UNESCO  Tambang Batubara Ombilin Sawahlunto

403
×

Gubernur Sumbar Terima Sertifikat Warisan Dunia UNESCO  Tambang Batubara Ombilin Sawahlunto

Sebarkan artikel ini

PADANG — Sertifikat asli penetapan Tambang Batu Bara Ombilin Sawahlunto sebagai Warisan Dunia yang diterima langsung Gubernur Sumbar Irwan Prayitno dari UNESCO telah diserahkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Ketua Harian Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO Prof. Dr. Arief Rahman di Auditorium Gubernuran, Padang. Selasa (29/10/2019).

Penetapan Tambang Batu Bara Ombilin Sawahlunto peninggalan era kolonial Belanda sebagai situs Warisan Dunia UNESCO disebut sebagai perwujudan diplomasi kebudayaan Indonesia tidak lah mudah mendapatkannya.

Setelah menerima sertifikat gubernur Sumbar mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah berjuang untuk mendapatkan kepercayaan dari UNESCO Ombilin Coal Mining Heritage Of Sawahlunto atau Penetapan Tambang Batu Bara Ombilin Sawahlunto.

Hadir dalam penyerahan sertifikat tersebut, Ketua Harian Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO Prof. Dr. Arief Rahman, Direktur Warisan dan Diplomasi Budaya, Nadjamuddin Ramli, Pemerintah Kota Padang, Kota Padang Panjang, Kota Solok, Kabupaten Solok, Kabupaten Padang Pariaman, dan Kabupaten Tanah Datar, para OPD terkait.

BACA JUGA  Darak Badarak Hoyak Ribuan Pengunjung di Medan Nan Bapaneh KAN Pauh IX

“Alhamdulilah, patut kita berbangga hati, sudah ditetapkan pertambangan Batu Bara Ombilin era kolonial Belanda di Sawahlunto sebagai warisan budaya dunia,” kata Gubernur Sumbar dalam sambutannya.

“Kita semua tahu, prosesnya ini butuh kerja keras dan tidak mudah yang membutuhkan waktu yang panjang dalam kajian dari UNESCO. Dimulai sejak tahun 2001 hingga terus studinya dilakukan hingga akhirnya baru dinilai, disepakati, dan diteguhkan pada tahun 2019. Karena itu warisan dunia ini haris kita jaga dan lestarikan,” ucapnya.

Gubernur Sumbar menjelaskan, UNESCO menilai konsep yang terdapat dalam sistem penambangan batubara tersebut, secara keseluruhan memenuhi keunikan kebudayaan yang khas dalam menata infrastruktur pada masa itu.

Adapun dalam pembahasan tersebut pada pemerintah Kolonial Belanda saat itu tercetus konsep : Sawahlunto Mining Site and Company Town / Situs Pertamanya Kota Sawahlunto, Railway Facilities and Engineering Structure / Fasilitas dan Infrastrutur Perkeretapian dan Coal Storage Facilities at Emmahaven Port / Fasilitas Penyimpanan Batubara di Emmahaven.

BACA JUGA  Wakili Kota Padang, KAN Pauh IX Kuranji Dinilai Tim Penilai Tingkat Sumbar

Konsep tersebut dinilai berhasil mengubah secara drastis peradaban kota tersebut yang berada saat ini di Kota Padang, Kota Padang Panjang, Kota Solok, Kabupaten Solok, Kabupaten Padang Pariaman, dan Kabupaten Tanah Datar yang dilewati jalur kereta api batubara itu, namun yang pailng banyak itu di Sawahlunto, yaitu sebagai markasnya tambang batubara. Setidaknya ada tujuh musium dan ada stasiun kereta apinya.

“Kita harus menjaga semangat untuk melakukan langkah selanjutnya, yaitu mempertahankan. Karena kita mendapatkan sangat sudah dan dalam waktu lama juga. Untuk itu dengan mempertahannya otomatis kita harus menjaganya dengan memperkenalkan ke dunia,” ungkap Irwan Prayitno.

Gubernur Sumbar menegaskan, agar pemerintah daerah harus mempertahankan Ombilin Sawahlunto sebagai warisan dunia oleh UNESCO tapi berlanjut dengan mempromosikan dengan membawa wisatawan untuk mensejahterakan masyarakat.

BACA JUGA  Konsolidasi Organisasi Rang Pasisia di Piaman, Dihadiri Ketua DPW PKPS Sumbar 

Sementara Arief Rachman mengatakan, Ketua Harian Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO minta jangan sampai jadikan sertifikat ini sebagai ‘arsip mati’, tetapi terus mengibarkan bendera Ombilin Sawahlunto ini sehingga generasi penerus bangsa Indonesia serta masyarakat mancanegara dapat tertarik untuk mengetahui tentang Warisan Dunia Tambang Batu Bara Ombilin Sawahlunto.

“Karena sudah lima tahun kita berjuang dan baru sekarang kita dapatkan,” sebut Arief Rahman.

Tambang Batu Bara Ombilin Sawahlunto resmi masuk menjadi warisan dunia oleh UNESCO sebagai contoh pertukaran informasi dan teknologi lokal dengan teknologi Eropa di jaman penjajahan yang dinilai unggul dan luar biasa dengan tipe bangunan, karya arsitektur dan kombinasi teknologi atau lanskap yang menggambarkan tahapan penting dalam sejarah manusia.

Sebagai bukti sejarah sertifikat asli warisan dunia UNESCO Tambang Batu Bara Ombilin Sawahlunto sendiri disimpan oleh Arsip Nasional. (*/rjk)

Comment