BUKITTINGGI — Pramuka bisa bekerja sama dengan Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Padang dalam pembentukan Nagari Pangan Aman, karena Pramuka bisa memonitor gerakan pangan Desa.
Hal ini disampaikan Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit selaku Ketua Kwarda 03 Provinsi Sumbar dalam acara Rapat Koordinasi Pelaksanaan Keamanan Pangan Desa di salah satu hotel Bukittinggi, Rabu (31/7/2019) yang diikuti oleh 119 Walinagari se Sumbar dan para Pramuka se-Kwarcab.
Nasrul Abit mengungkapkan, BBPOM Kota Padang memiliki tugas dan fungsi yang cukup berat untuk melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan keamanan pangan Desa. Dengan memanfaatkan kader Pramuka yang memiliki kemampuan membantu tugas BBPOM dalam melakukan fasilitas penyuluhan di sekolah-sekolah.
Ia menilai pelibatan Pramuka dalam mengawasi pangan dan jajanan yang sehat merupakan innovasi baru yang harus terus dikembangkan di Sumbar menekan angka keracunan pangan akibat mengonsumsi jajanan yang tidak sehat.
“Makanan yang ada di desa belum tentu lolos uji dari segi kesehatan dan keamanan, termasuk kosmetik-kosmetik, untuk itu para wali nagari bisa mengawasi penjualan makanan yang ada di daerahnya. Apalagi pada saat bulan Ramadhan, banyak sekali kita melihat makanan banyak mengandung bahan pewarna dan pengawet,” ujarnya.
Wagub Sumbar berharap, dengan melibatkan Pramuka bisa memberikan kontribusinya dalam mengawasi peredaran makanan dan alat kosmetik di Sumbar.
“Jadi kita memberdayakan melatih pramuka dengan harapan bisa peduli keamanan pangan di desa masing-masing. Disetiap desa yang kita intervensi sudah ada pramuka keamanan pangan,” harap Wagub Sumbar.
Nasrul Abit menghimbau, agar pramuka termotivasi dan berkomitmen mewujudkan keamanan pangan di desa masing-masing. Disamping itu, kita juga meminta dukungan stakeholder dari pemerintah provinsi maupun kabupaten kota untuk bersama-sama mengadakan keamanan pangan desa, sehingga makin banyak desa yang kita intervensi,” ucapnya.
Seharusnya, pramuka berada di garis terdepan dalam meminimalisir peredaran bahan makanan dan kosmetik yang berbahaya bagi kesehatan masyarakat banyak .
Kepala BBPOM Padang, Martin Suhendri mengatakan, kegiatan ini digelar untuk meningkatkan pemahaman dan kemampuan kader terhadap keamanan pangan serta menambah pengetahuan masyarakat tentang bahaya dan resiko pangan yang tidak memenuhi persyaratan keamanan pangan.
Sebanyak 119 nagari hadir dalam pembekalan ini dari 120 nagari. Pengawasan pangan ini melibatkan Walinagari dan Pramuka sebagai penyuluh dan fasilitator keamanan pangan di lingkungannya, termasuk sekolah.
“Sejauh ini kerjasama kami dengan pramuka sangat efektif, sehingga kita kembali menggelar dengan lokasi di Kota Bukittinggi,” ujarnya.
Kegiatan yang merupakan rangkaian Bulan Keamanan Pangan, bertujuan menjadikan kader-kader Pramuka sebagai perpanjangan tangan BPOM dan BBPOM Kota Padang dalam melakukan penyuluhan tentang makanan sehat dan aman kepada masyarakat. (rel/rjk)
Comment