Ekonomi

Gubernur Sumbar Beri Solusi Urai Kemacetan Pasar Koto Baru Tanahdatar

152
×

Gubernur Sumbar Beri Solusi Urai Kemacetan Pasar Koto Baru Tanahdatar

Sebarkan artikel ini

TANAHDATAR — Kemacetan Pasar Koto Baru Kabupaten Tanahdatar sudah berlangsung cukup lama. Bahkan kemacetan ini sudah dikenal diberbagai provinsi lainnya. Untuk menyelesaikan masalah kemacetan itu butuh komitmen kuat dari masyarakat dan seluruh pihak.

Dengan dukungan seluruh unsur dan masyarakat merupakan suatu syarat suksesnya pembangunan pasar ini, karena ini kebaikan bersama.

Hal ini disampaikan Gubernur Sumatera Barat Prof Irwan Prayitno pada peletakan batu pertama pembangunan Pasar Koto Baru Kecamatan X Koto di Kabupaten Tanahdatar, Sabtu (20/7/2019).

Gubernur mengatakan, kemacetan pasar Koto Baru sudah berlangsung sangat lama dan sudah beberapa kali dicarikan solusinya namun belum berhasil. Akhirnya disepakati, dengan kerelaan masyarakat setempat melepas lahannya, akan dilakukan pergeseran pasar ke arah belakang untuk dibangun tempat bongkar muat barang serta dibangun jalan menjadi dua jalur. Pengerjaannya sudah dimulai dengan membongkar beberapa kios untuk jalan masuk kendaran proyek.

BACA JUGA  Ketua Korcab II DJA I Ny Santi Hargianto Serahkan Sembako pada Istri Prajurit 

“Untuk itu mari kita dukung sepenuhnya program pemerintah untuk kebaikan bersama, apalagi pasar Koto Baru, setiap hari senin beredar uang sekitar 5 miliar,” ucapnya.

Pembangunan ini kami harapkan menjadi solusi agar pedagang dan pembeli nyaman beraktivitas serta memutus masalah macet yang sudah dikenal selama bertahun-tahun.

Sudah berbagai upaya dilakukan untuk mengatur permasalahan macet jalan jalur lintas Padang-Bukittinggi di Pasar Koto Baru ini, dengan menugaskan Polisi, Dishub dan menambah Satpol PP untuk mengatur pedagang dan lalu lintas, namun tetap aja macet.

Sebelumnya sudah ada berbagai cara untuk solusi kemacetan ini, namun masih tetap belum mencapai titik temu, seperti ide membangun jalan layang, memindahkan sebagian pedagang ke bagian seberang pasar dan membangun bagian belakang pasar namun belum mencapai titik temu dan kemacetan tetap terjadi.

BACA JUGA  Peran Masyarakat Penting dalam Akurasi Data Dampak Bencana

“Saat inilah ada kesepakatan bersama masyarakat mau membebaskan lahannya, syukur Alhamdulillah saya sampaikan terima kasih kepada pemilik lahan yang merelakan lahannya untuk dibebaskan,” kata Irwan Prayitno.

Comment