PADANG – Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Sumatra Barat, menyiapkan langkah antisipasi terjadinya kemacetan panjang pada saat momen libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024 di Sumatra Barat.
Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Sumatra Barat Dedi Diantolani mengatakan, untuk mematangkan segala persiapan menyambut momen Nataru 2024, pihaknya telah menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Persiapan Penyelenggaraan lalu Lintas dan Angkutan Jalan bersama instansi terkait pada Senin (9/12/2024) kemarin.
“Dalam Rakor kemarin kita telah membahas dan memetakan berbagai potensi gangguan yang mungkin terjadi pada momen Nataru. Mulai dari lokasi rawan pelanggaran , rawan kecelakaan lalu lintas, hingga lokasi rawan bencana ,” ujarnya Rabu (11/12/2024).
Menurutnya, ada lima potensi persoalan yang menjadi fokus antisipasi Dishub Sumbar bersama instansi terkait pada momen Nataru kali ini.
Yakni, bahaya keamanan pada simpul transportasi, faktor kelelahan sopir mobil pribadi, bus maupun truk, hingga sejumlah lokasi perbaikan jalan yang berpotensi menimbulkan kemacetan bagi pengguna jalan.
“Kita juga telah memetakan daerah rawan longsor, cuaca ekstrim dan rawan kecelakaan. Seperti di Daerah Sitinjau Lauik, Jalan Padang-Solok, Lembah Anai dan Malalak, hingga jalan alternatif Bukittinggi-Padang,” ungkapnya.
Lokasi-lokasi rawan yang perlu diantisipasi dan menjadi perhatian khusus pada momen Nataru kali ini, diantaranya adalah 76 lokasi rawan pelanggaran, 75 lokasi rawan kecelakaan, 46 lokasi rawan macet, 72 lokasi rawan longsor serta 34 lokasi rawan banjir yang tersebar di 19 Kabupaten Kota.
“Selain itu kita juga telah memetakan lokasi-lokasi yang rawan menjadi titik kemacetan. Seperti pusat perbelanjaan, objek wisata, hingga lokasi perayaan natal dan tahun baru,” ucapnya.
Dedi juga memastikan bahwa ruas jalan penghubung Sumbar dan Provinsi Riau yang sempat putus di Kabupaten Kampar, kini telah bisa kembali dilalui dengan lancar. Ruas jalan itu, bahkan telah dibuka dan diuji cobakan sejak Senin (9/12/2024) lalu.
“Jadi tidak ada lagi masalah. Jalan yang putus di Kabupaten Kampar kini sudah bisa dilalui kembali oleh kendaraan roda dua maupun roda empat,” ungkapnya.
Pembatasan Truk Barang
Untuk memperlancar arus lalu lintas kendaraan selama musim libur Nataru 2024, Dedi Diantolani mengatakan pemerintah pusat telah menerbitkan Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Perhubungan, Menteri PUPR dan Kapolri.
SKB tersebut, berisi tentang petunjuk teknis pembatasan operasional kendaraan angkutan barang sebagaimana yang pernah diberlakukan pada masa angkutan lebaran pada tahun lalu.
“SKB tiga menteri itu nantinya akan kita tindak lanjuti dengan Edaran Gubernur. Jadi akan ada pembatasan jam operasional kendaraan angkutan barang seperti tahun-tahun sebelumnya,” ungkapnya.
Selain membatasi jam operasional kendaraan angkutan barang, jelang musim libur Nataru tahun ini, Pemprov Sumbar bersama Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah II Sumbar, juga akan melaksanakan uji kelaikan kendaraan angkutan orang atau Ramp Check.
“Dishub Provinsi akan melaksanakan Ramp Check di terminal Bukik Surungan. Sedangkan BPTD Wilayah II, akan melaksanakan Ramp Check di seluruh terminal -terminal Tipe A,” ungkapnya.
Ia memastikan, semua persiapan angkutan kendaraan darat jelang Nataru, telah dilakukan dengan optimal. Apalagi pemerintah pusat juga telah menerbitkan SKB tiga Menteri yang mengatur soal pembatasan operasional kendaraan barang.
“Ini akan memperlancar arus lalu lintas mobil masyarakat yang akan berlibur. Namun yang menjadi kendala bagi kita, adalah sektor angkutan laut bagi saudara kita di Kabupaten Kepulauan Mentawai,” ucapnya.
Menurut Dedi, hingga kini sudah terjadi beberapa kali keterlambatan keberangkatan penumpang jalur laut menuju Kabupaten Kepulauan Mentawai. Situasi itu tidak terlepas dari kondisi cuaca ekstrim yang saat ini masih melanda sebagian besar wilayah Sumbar.
“Mentawai Fast sudah satu Minggu tidak beroperasi karena karena cuaca buruk. Persoalan ini yang menjadi fokus kita pada momen Nataru di Sumbar kali ini ” pungkasnya. (Bdr)
Comment