EkonomiSumatera Barat

PT Semen Padang Dorong Peningkatan Mitra Binaan Melalui Pelatihan Manajemen Bisnis dan Keuangan

164
×

PT Semen Padang Dorong Peningkatan Mitra Binaan Melalui Pelatihan Manajemen Bisnis dan Keuangan

Sebarkan artikel ini
PT Semen Padang bekerja sama dengan LPPM-Unidha, menggelar Pelatihan Manajemen Bisnis dan Manajemen Keuangan di Gedung Serba Guna (GSG) PT Semen Padang Kamis (27/6/2024).Ist

PADANG – PT Semen Padang bekerja sama dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Dharma Andalas (LPPM-Unidha), menggelar Pelatihan Manajemen Bisnis dan Manajemen Keuangan di Gedung Serba Guna (GSG) PT Semen Padang. Dibuka oleh Kepala Unit Corporate Social Responsibility (CSR) PT Semen Padang Dedi M Sidiq, Kegiatan pelatihan itu berlangsung selama 2 hari, yaitu 27-28 Juni 2024.

Pelatihan tersebut, diikuti oleh 40 peserta yang berasal dari mitra binaan program pemberdayaan CSR PT Semen Padang melalui program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) PT Semen Padang.

Kepala Departemen Komunikasi & Hukum Perusahaan PT Semen Padang Iskandar Z Lubis secara terpisah menjelaskan, pelatihan ini sengaja digelar bertujuan untuk memperkuat kompetensi dari mitra binaan CSR PT Semen Padang, supaya nantinya kelompok mitra binaan ini dapat mengelola bisnisnya dengan manajemen bisnis yang baik dan benar.

“Ada 40 peserta dari 6 kelompok mitra binaan yang mengikuti pelatihan ini”, ungkapnya.

“Kita berharap pelatihan yang diberikan ini, bisa membantu mitra program pemberdayaan untuk tumbuh berkembang dan sustain. Karena, melalui pelatihan ini mereka nantinya bisa mengukur dan memetakan kondisi serta potensi usaha mereka, serta bisa merencanakan langkah ke depan yang akan mereka capai nantinya”, lanjut Iskandar.

BACA JUGA  Mako Lantamal II Padang Disambangi Andrinof A Chaniago Beserta Staf

Kepala Unit Corporate Social Responsibility (CSR) PT Semen Padang Dedi M Sidiq ketika membuka pelatihan menjelaskan, dilibatkannya LPPM-Universitas Dharma Andalas (Unidha) pada pelatihan ini, karena bagi Unidha pelatihan ini merupakan bagian dari pengabdian kepada masyarakat. Sedangkan bagi PT Semen Padang, pelatihan ini adalah bagian dari program TJSL yang berorientasi pada pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) dengan berpedoman kepada ISO 26000 SR sebagai standar dalam pelaksanaan program CSR.

“Pada pelatihan ini pematerinya dari Unidha. kami di PT Semen Padang selain memfasilitasi peserta, juga menyiapkan semua kebutuhan selama kegiatan pelatihan. Jadi, itulah bentuk kolaborasi antara PT Semen Padang dengan Unidha pada pelatihan ini,” ujar Dedi didampingi Staf TJSL Unit CSR PT Semen Padang Edi Fahrizal.

Untuk peserta pelatihan ini berasal dari Kota Padang, Kota Sawahlunto dan Kabupaten Padang Pariaman. Untuk Kota Padang, pesertanya perwakilan dari Forum Nagari binaan CSR PT Semen Padang yang tersebar di tiga kecamatan di Kota Padang, yaitu Lubuk Kilangan, Lubuk Begalung, dan Pauh.

BACA JUGA  Pasca Gempa Pasaman Barat Warga Ngarai Maaram Galang Bantuan

Kemudian Kelompok Usaha Bersama (KUBE) Organic Feed yang membudidayakan Magot di Kelurahan Rawang, Kecamatan Padang Selatan, serta Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Geosite yang mengelola objek wisata Gua Kelalawar Padayo yang berada di Kelurahan Indarung, Kecamatan Lubuk Kilangan.

Sedangkan dari Padang Pariaman, pelatihan ini diikuti oleh kelompok Hutan Kemasyarakatan (HKm) Sialangan, dan dari Sawahlunto oleh Dollas Songket.

Sementara itu, salah satu peserta bernama Anita Dona Asri mengaku bangga bisa menjadi mitra program pemberdayaan masyarakat CSR PT Semen Padang. Karena, selain diberikan dukungan yang begitu banyak dirasakan manfaatnya, PT Semen Padang yang merupakan bagian SIG juga memfasilitasi dirinya untuk meningkatkan kompetensi dalam pengelolaan bisnis dan keuangan.

“Dengan adanya pelatihan ini, tentunya ke depan kita para peserta ini bisa merapikan manajemen keuangan kita agar lebih detil lagi. Biasanya mungkin tidak punya catatan keuangan, ke depan kita bisa memakai catatan keuangan, sehingga kita juga bisa mengetahui profit dari usaha kita jumlahnya berapa. Dan, kita juga tahu keuntungan usaha kita berapa,” katanya.

BACA JUGA  Gelar WSIFdi Bali, Buka Kesempatan Investasi dan Kerjasama Pariwisata di Sumbar

Pemilik Dollas Songket di Sawahlunto ini juga mengaku bahwa sejak merintis usaha pada tahun 2014, baru kali ini dirinya mendapatkan pelatihan manajemen bisnis dan manajemen keuangan dengan narasumber langsung dari pakarnya. Dan, diakuinya bahwa selama ini dirinya dalam menjalankan usaha tidak pernah mengetahui secara detail berapa keuntungan usahanya.

“Ya, tidak terstruktur dengan baik, dan hanya beberapa catatan kecil seperti faktur pembelian dari beberapa customers, itu yang saya punya selama ini. Dan, saya sendiri selama ini tidak tahu berapa pendapatan saya dalam sehari, seminggu dan sebulan. Maka dari itu, pelatihan ini sangat bermanfaat sekali bagi saya pribadi dan tentunya juga bagi peserta lainnya,” pungkas Wanita yang akrab disapa Dona ini.(Bdr)

Comment