PADANG – Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat secara resmi menyalurkan santunan kepada korban erupsi Gunung Marapi.
Penyerahan santunan dilaksanakan di Kampus Politeknik Negeri Padang pada hari Kamis (14/12/2023).
Santunan yang diberikan tidak hanya ditujukan bagi korban jiwa, tetapi juga diberikan kepada mereka yang mengalami luka saat terjadinya erupsi Gunung Marapi.
“Pemberian santunan ini kami lakukan kepada 35 korban, termasuk yang meninggal dunia, dirawat inap, dan dirawat jalan,” ungkap Plh Kepala BKSDA Sumbar, Dian Indriati.
Menurut Dian, santunan ini merupakan wujud duka dan tanggung jawab BKSDA selaku pengelola Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Marapi.
Dari total 35 penerima santunan, hari ini santunan diberikan kepada 15 korban.
“Santunan untuk korban dari UNP akan diberikan saat acara wisuda sesuai permintaan pihak kampus,” tambah Dian.
Santunan yang disalurkan terdiri dari dua jenis, yaitu santunan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, serta santunan dari Asuransi Amanah Githa.
“Distribusi santunan mencakup nilai sebesar Rp10 juta untuk korban meninggal dunia, Rp14,5 juta untuk dirawat inap, Rp7,5 juta untuk dirawat jalan, dan Rp2,5 juta untuk luka ringan,” jelasnya.
Terakhir, Dian menyampaikan bahwa klausul asuransi sejatinya tidak mencakup korban bencana alam. Meskipun demikian, upaya pemberian santunan telah disetujui oleh pihak asuransi.
Hal ini sebagai bentuk turut berduka, kepedulian, dan tanggung jawab moral kepada keluarga korban dari Asuransi Amanah Githa.(*/Bdr)