Korban Jadi 6 Orang, Polisi Diminta Tegak Lurus Usut Dugaan Pelecehan Seksual di SD Baiturahmah Padang

PADANG – Guru Besar Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol Padang, Prof. Duski Samad sangat sayangkan dugaan pelecehan seksual yang menimpa siswa SD Baiturrahmah yang dilakukan oleh oknum yayasan.

“Kami sangat prihatin karena pendidikan moral tidak berjalan dengan baik. Di sini terjadinya pengawasan akhlak yang bolong, sehingga terjadi tindakan pelecehan seksual terhadap anak,” ucapnya saat di hubungi wartawan.

Menurutnya, sistim pengawasan akhlak yang bolong menyangkut tentang pembelajaran, pembinaan. Termasuk bimbingan, pengawasan, serta keteladanan.

“Sistim pendidikan harus melakukan ini. Rusaknya moralitas karena tidak lengkapnya vitamin akhlak. Oleh karena itu, iklim pendidikan baik di rumah dan sekolah, dan lingkungan masyarakat harus menciptakan sistim tersebut agar tidak terjadi lagi pelanggaran,” jelasnya.

Duski Samad meminta penegak hukum menegakkan hukum yang tegak lurus terhadap pelaku pelecehan seksual.

“Hukuman harus memberikan efek jera bagi pelaku, oleh karena itu, penegak hukum harus tegak lurus dalam menindak pelaku pelecehan seksual ini,” pintanya.

Terpisah, Dosen Fakultas Psikologi Universitas Putra Indonesia Neny Andriani M.Psi.Psikolog, CI,C,NLP menambahkan, setiap tindakan kekerasan yg terjadi pada anak akan menimbulkan perasaan tidak nyaman pada anak. Jika tidak dilakukan pendampingan hingga pemulihan psikologis.

“Trauma ini jika dibawa korban dalam kehidupan nya akan meninggalkan banyak hambatan, salah satunya hambatan dalam relasi sosial, konsep diri yang lemah hingga menimbulkan depresi bahkan upaya menyakiti diri (self harm) & bunuh diri,” jelasnya.

Kepala Satuan (Kasat) Reserse Kriminal (Reskrim) Kepolisian Resor Kota (Polresta) Padang, Kompol Dedy Adriansyah Putra menjelaskan, korban pada saat ini mengalami troumatis atas kejadian yang menimpanya.

“Korban pada saat ini mengalami troumatis dan masih melakukan kegiatan pembelajaran di sekolah tersebut,” jelasnya.

Lebih lanjut, Dedy Adriansyah Putra menambahkan, pada saat ini korban bertambah dengan jumlah sebanyak enam orang siswa.

“Pada saat ini korban pelecehan seksual di sekolah tersebut berjumlah 6 orang. 4 orang mengalami pelecehan seksual verbal dan 2 orang mengalami pelecehan fisik,” jelasnya.

Dedy Adriansyah Putra menekankan juga pada saat ini pihak kepolisian bekerja secara profesional dan dalam waktu sekat akan melibatkan saksi ahli dari psikologi anak.

“Kita bekerja secara profesional, pada saat ini kita masih meminta keterangan dari beberapa saksi untuk mendudukkan perkara ini,” jelasnya.

Lebih lanjut, terduga terlapor menurut Dedy Adriansyah Putra berprofesi sebagai pengurus di sekolah tersebut.

“Terduga terlapor berinisial YM. Kita telah melakukan pemeriksaan terhadap beliau. Saat ini terduga terlapor masih melakukan aktifitas normal dengan menjadi pengurus sekolah tersebut,” tutupnya. (Edg)

Komentar