PADANG–Meningkatkan kualitas sekolah kejuruan, SMKN 1 Sumbar membuat terobosan dengan menggandeng Auto 2000 Toyota mengusung program Teaching Factory (Tefa). Tefa ini tak terlepaskan untuk meningkatkan lulusan sekolah, sebagai sekolah kejuruan unggulan di Sumbar.
“Teaching Factory (Tefa) dibangun dengan anggaran DAK APBN melalui Kwmwndikbud senilai Rp 2,9 miliar, dibangun sejak Agustus 2020 dan tuntas pembangunanya pada Agustus 2020,” ujar Drs Risman Jondedwi, Sabtu (3/12/2021).
Dikatakan Risman, Tefa adalah suatu konsep pembelajaran di SMK berbasis industri, bisnis yang mengacu kepada standar dan prosedur yang berlaku di dunia industri dan bisnis dilaksanakan dalam suasana nyata seperti yang terjadi di industri/bisnis. Dan bertujuan agar siswa mendapatkan pembelajaran dengan standar dan suasana yang sama dengan di industri.
Teaching factory merupakan sebuah konsep pembelajaran yang berorientasi pada produksi dan bisnis untuk menjawab tantangan perkembangan industri saat ini dan masa mendatang.
“Teaching factory adalah model (ruler model) pembelajaran yang membawa suasana industri ke sekolah sehingga sekolah bisa menghasilkan produk berkualitas industri,” ucap Risman.
Ditambahkan, dengan proses pembelajaran teaching factory, siswa dapat belajar dan menguasai keahlian atau keterampilan yang dilaksanakan berdasarkan prosedur dan standar kerja industri sesungguhnya.
Tefa ini merupakan salah satu bukti, SMKN 1 Sumbar sebagai sekolah teknik unggulan di Sumbar. Maka SMKN 1 Sumbar bekerja sama dengan pemegang merek otomotif yang telah terbranding selama ini, yakni Auto 2000 (PT Astra Internasional TSO) untuk program studi keahlian teknik otomotif kompetensi keahlian teknik kendaraan ringan otomotif. Hal ini juga untuk pelaksanaan pengembangan sekolah menengah kejuruan berbasis kompetensi yang link dan match dengan industri. Sehingga anak anak siswa SMKN 1 Sumbar bisa belajar sambil prarikum di Tefa tersebut.
“Di sisi lainnya tentu program Tefa ini meningkatkan kualitas sebagai sekolah unggul dan menmabha nilai tawar lulusan SMKN 1 Sumbar di dunia kerja nantinya,” ujar Risman.
Namun, semua ini sarana dari gedung ini perlu ditingkatkan. Karena sekarang belum ada akses jalan dan jembatan ke gedung Tefa tersbut. Oleh karena itu butuh bantuan dari PUPR Kota Padang.
Ketua Komite SMKN 1 Sumbar Drs Ermon mengatakan, sebagai sekolah kejuruan tentu harus menjual produk unggulan sebagai salah satu unggulan kejuruan di Sumbar. Jika sekolah ini di jurusan bangunan, maka harus bengkel bangunannya. “Kemudian , jika unggul di jurusan otomotif, tentu harus ada gudang sebagai bengkel oromotifnya, ” ujar Ermon.
Dikatakan Ermon, maka didasari dengan sekolah bekerja sama dengann perusahaan otomotif pemilik mereka. Dalam hal SMKN 1 Sumbar bekerja sama dengan Bengkel Toyota Auto 2000. Kemudian, jika telah menggaet merek Toyota ini tentu tak asing lagi di telinga masyarakat. Bahkan, hingga logo merek perusahaan otomotif cukup hafal di mata masyarakat. Sehingga ada kepercayaan bagi masyarakat dalam berlangganan.
Di mana dalam hal ini bisa saja Kesepakatan ya sekolah dengan perusahaan itu 50 banding 50 persen.
Di sini siswa bisa memanfaatkan sebagai sarana berpraktek, terutama yang memiliki jurusan otomotif.
Kabid SMK Disdik Sumbar Raimond mengatakan, Teaching Factory SMKN 1 Sumbar ini sedianya akan diresmikan 20 Desember 2021 ini. Jadwalnya sudah diusulkan kepada Gubenur Sumbar untuk peresmianya. “Kita masih menunggu konfirmasi apakah tetap diresmikan sesuai jadwal atau diundur,” ujar Raimond.
Dikatakan Raimond, sebagai sekolah kejuruan tentu harus memiliki keunggulan masing masing. Terutama yang harus link and match dengan dunia industri. Di antaranya dunia otomotif, dalam ini SMKN 1 Sumbar menggaet sisi peebemgkelan Auto 2000 di bawah merek Toyota. Sehingga ada kepercayaan dari masyarakat. “Karena selama ini Toyota iru merek yang sangat gamiliar di telinga masyarakat terutama yang memilki kendaraan. (drd)
Comment