PADANG – Atlet disabilitas, pelatih dan pengurus National Paralimpic Comitte (NPC) Sumbar harus menjual mobil untuk dapat mengikuti bertandingan pada Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) 2021 di Papua.
Keputusan itu diambil oleh atlet disabilitas mengingat belum adanya anggaran dari Pemprov Sumbar untuk mereka latihan.
Bahkan, tak sedikit dari mereka yang mengutang untuk memenuhi kebutuhan latihan.
Pegi Pratama (31), atlet Cabang Atletik mengaku sudah menjual mobilnya seminggu yang lalu untuk memenuhi kebutuhan latihan.
Pegi adalah atlit asal Batusangkar, Tanah Datar dengan dua anak.
“Sudah seminggu ini saya jual, saya dulu berharap dana hibah dari Pemprov Sumbar cepat cair,”keluhnya.
Diungkapkannya, hasil penjualan mobil yang sekitar Rp50 juta lebih itu dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan latihan dan persediaan keluarganya di Batusangkar.
“Jadi memenuhi kebutuhan di rumah terpaksa saya pakai uang itu dulu,”katanya saat mendatangi Kantor Dinas Pemuda dan Olahraga Sumbar bersama perwakilan atlet disabilitas, pelatih dan pengurus National Paralimpic Comitte (NPC) Sumbar, Selasa (28/9/2021).
Dalam kesempatan itu, para atlet, pelatih dan pengurus tersebut datang lebih dari 25 orang untuk bertemu dan menyampaikan permasalahan yang mereka rasakan.
Para atlet, pelatih dan pengurus NPC Sumbar diterima Kabid Pembudayaan Olahraga Dinas Pemuda dan Olahraga Sumbar Rasydi Sumetry.
Keluhan atlet itu yakni, dana hibah belum cair, kebutuhan atlet dan uang saku selama melakukan latihan serta perizinan medis sebelum berangkat ke Papua November nanti belum ada.
Uang saku dan persiapan tersebut masih kendala, para atlet dan pelatih karena sedang melakukan persiapan intensif jelang gelaran Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) 2021 di Papua.
Melalui Pengurus NPC Kota Padang, Abraham Ismed, menerangkan apa saja keluhan dan bagaimana keadaan saat ini yang terjadi dalam rangka persiapan Peparnas 2021 mendatang.
“Kami sudah tinggal di Sekretariat NPC Kota Padang sejak 1,5 bulan lalu, selama tinggal di Sekretariat kami berutang sana-sini untuk bisa makan,” ucapnya.
Sekretariat NPC Kota Padang terletak di Tabing. Para atlet yang datang dari luar Kota Padang menginap dan berlatih di sana untuk memantapkan persiapan Peparnas 2021.
Berada jauh dari rumah dan tinggal di mess untuk terus melakukan latihan, tentu para atlet dan pelatih membutuhkan konsumsi serta vitamin agar bisa berlatih dengan maksimal.
Menurut Abraha Ismet, kebutuhan atlet selama latihan tidak terpenuhi sehingga para atlet harus berutang.
Menurutnya, sebenarnya masalah uang atau pendanaan untuk persiapan sudah dijanjikan tapi sampai saat ini tidak ada kejelasan.
“Sejujurnya saya sudah tahan para atlet ini untuk membicarakan semuanya baik-baik tapi mereka sangat resah dengan keadaan seperti ini,” tambahnya.
Kendala dana kebutuhan untuk TC, perlengkapan kontingen serta uang saku membuat para atlet merasa cemas dan mengganggu kesiapan para atlet.
“Awalnya dijanjikan bahwa dana tersebut akan keluar antara 15-20 September, tapi sampai sekarang masih belum ada kejelasan,” tukasnya.
Menjawab kecemasan itu, Kepala Bidang Pembudayaan olahraga Dispora Sumbar, Rasydi Sumetry dana hibah untuk NPC dari APBD Sumbar belum bisa cair.
“Kita tidak ada maksud untuk mengambil hak para atlet dan pengurus, namun keadaannya saat ini dana tersebut memang belum cair,” terangnya.
Sedangkan untuk persoalan yang dihadapi oleh para atlet baik itu kebutuhan, vitamin, perlengkapan kontingen serta uang saku semuanya sudah ada dananya.
“Sejak saya bertugas di Dispora 11 tahun terakhir baru kali ini saya beranikan diri untuk mengalokasikan dana hibah APBD perubahan ke NPC Sumbar,” terangnya.
Dana sejumlah Rp 2,5 miliar, menurut Rasydi Sumetry, sudah dialokasikan untuk NPC Sumbar melalui dana perubahan APBD.
Sehingga Sumetry berharap para atlet dan pengurus tidak perlu cemas dengan masalah pendanaan, karena dana tersebut pasti akan cair tapi untuk waktunya belum bisa ia pastikan.
“Saya rasa jika pada September ini tidak cair, pada pertengahan atau akhir Oktober dana itu mungkin akan cair,” paparnya.
Ia berharap para atlet bisa sabar menunggu dan berusaha mencari talangan untuk pembiayaan yang sangat dibutuhkan jelang keberangkatan nanti.
Menurutnya kedatangan para atlet ini adalah bentuk kecemasan terkait dana hibah dari APBD perubahan yang sampai saat ini belum keluar.
Sumetry membeberkan bahwa kordinasi terkahirnya terkait dana ini sedang berada pada tahap penetapan, setelah penetapan nantinya akan ada lagi riview oleh Mendagri sebelum ada hasil evaluasi nantinya.
Sehingga untuk saat ini dengan keadaan seperti sekarang, NPC harus bisa mencari talangan dana sementara.
“Insyaallah Oktober jika dana itu cair segala talangan tersebut sudah bisa langsung dilunaskan,” paparnya.
Melalui kedatangan para atlet dan pelatih ini, Sumetry berharap atlet bisa terus berlatih maksimal dan tetap sabar menunggu pencairan dana ini.(Bdr)
Comment