BUKITTINGGI – Dinas Pariwisata Kota Bukittinggi, Provinsi Sumatra Barat tetap memberikan perhatian dan melakukan pembinaan terhadap para pelaku wisata di Kota Jam Gadang. Meskipun pengelolaan wisatanya dikelola secara mandiri.
“Misalnya objek-objek wisata yang dikelola masyarakat di kawasan Ngarai Sianok. Bagaimanapun, Pemerintah Kota (Pemko) Bukittinggi melalui Dinas Pariwisata tetap memberikan pembinaan terhadap pemilik atau pengelola wisatanya,” ujar Wali Kota Bukittinggi, Erman Safar melalui Kasie Pengelolaan Destinasi Wisata Dinas Pariwisata Bukittinggi, Sulastri, kepada media ini di ruang kantornya, Kamis (20/5/2021).
Kata Sulastri, DI samping pembinaan dilakukan sekali dalam setahun, bantuan promosi melalui berbagai media juga dilakukan Pemko.
“Kami juga bantu mempromosikan objek wisata yang dikelola masyarakat tersebut. Apakah objek wisatanya berbentuk wisata religi, kuliner, alam maupun panorama,” UCAP Sulastri.
Ia menyebut, Pemko merespon dengan baik jika objek wisata yang dikelola masyarakat secara mandiri itu, bisa lebih berkembang dan maju.
“Berbeda dengan Jam Gadang, Kebun Binatang (Taman Marga Satwa Budaya Kinantan) Benteng maupun Lubang Jepang yang dikelola Pemko dan sudah ada berabad-abad lalu. Sementara, objek wisata milik masyarakat masih butuh pengembangan dan promosi agar lebih dikenal wisatawan,” ucap Sulastri.
Sulastri menghimbau, setiap objek wisata milik masyarakat di Ngarai Sianok, terus tingkatkan penataan dan pengembangan yang menarik. Tujuannya tidak lain, agar objek-objek wisata mandiri tersebut kedepan semakin menambah minat pengunjung. (ank)
Comment