Budaya

Meriah, Pembukaan MTQN ke-28, Suguhkan Tarian “Syahadat Mengangkat Harkat”

243
×

Meriah, Pembukaan MTQN ke-28, Suguhkan Tarian “Syahadat Mengangkat Harkat”

Sebarkan artikel ini
FOTO: Pembukaan MTQ Nasional ke XXVIII di Stadion Utama Sikabu Padang Pariaman dengan tarian kolosal bertema "Syahadat Mengangkat Harkat".Ist

PADANG – Pembukaan Musabaqah Tilawatil Quran ( MTQ ) Nasional Ke-28 di Main Stadium Utama Sumatera Barat di Sikabu, Kabupaten Padangpariaman kental dengan adat dan kesenian Minangkabau.

Pembukaan dimeriahkan suguhan tarian massal berjudul “Syahadat Mengangkat Harkat”. Karya tersebut merupakan karya Elly Kasim dan Almarhum Nazif Basir. Menarik sejarah, pembukaan MTQ ke-13 di Sumbar juga dimeriahkan tarian massal berjudul “Iqra”.

Koreografer nasional asal kabupaten Solok Selatan (Solsel) Hartati mengatakan, karya Elly Kasim dan Almarhum Nazif Basir mengajak kembali masyarakat Minangkabau meninjau sejarah.

Dalam pementasan pembukaan MTQ Nasional ke-28 pada Sabtu (14/11/2020) malam itu dibagi dalam tiga episode yang melibatkan sekitar 100 orang penari, 30 orang pemusik dan 20 orang aktor. Umumnya mahasiswa seni dan kelompok sanggar seni.

Kepala Dinas Kebudayaan Sumbar, Gemala Ranti.ist

Menurut Hartati, konsep tersebut merupakan karya terakhir dari salah seorang budayawan, seniman tokoh masyarakat Minangkabau alamarhum Nazif Basir yang juga suami dari penyanyi legendaris Elly Kasim.

BACA JUGA  Sumatera Barat Pertahankan Gelar Juara Umum pada MTQ VII Korpri Nasional

Dalam episode pembukaan Nasional ke-28 mengangkat visual jazirah Arab. Episode ini tentang turunna surat Al-Mudatsir 1-7, sebagai perintah Allah untuk bangun dari “tidur”, mengagungkan-Nya dan meninggalkan perbuatan keji.

Kemudian, pada episode kedua menampilkan tema Minangkabau dan Islam. Mengangkat peristiwa bukit Marapalam yaitu tentang, pertikaian kaum adat dan ulama-ulama yang menamakan dirinya “Harimau Nan Salapan” pada abad ke-18.

Mereka saling berhadapan hingga terjadinya konsesus Perjanjian Bukik Marapalam yaitu “Adaik basandi Syarak Syarak Basandi Kitabullah”. Sajian episode 2 disampaikan dengan konsep opera dan konsep bertutur dari kekayaan tradisi Minangkabau. Pada episode ketiga menampilkan keberagaman budaya Indonesia dan kepercayaan kepada Tuhan yang Maha Esa.

BACA JUGA  Semarak Hari Ibu 2023, PWPS Gelar Acara dari Kita untuk Kita

Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Sumbar, Gemala Ranti mengatakan terselenggaranya MTQN ke-28 yang menarik dari sisi budayanya adalah tersanpaikannya pesan tokoh-tokoh Sumbar serta sejarah Islam masuk ke Minang.

“Apa yang disampaikan dalam pembukaan MTQ itu ialah bentuk sosialisasi kita tentang keanekaragaman yang dimiliki Sumbar,” ujarnya.

Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Sumbar, Gemala Ranti mengatakan terselenggaranya MTQN ke-28 yang menarik dari sisi budayanya adalah tersanpaikannya pesan tokoh-tokoh Sumbar serta sejarah Islam masuk ke Minang. “Apa yang disampaikan dalam pembukaan MTQ itu ialah bentuk sosialisasi kita tentang keanekaragaman yang dimiliki Sumbar,” ujarnya.

Ia menyampaikan, tokoh Sumbar yang tersampaikan itu adalah Moh. Hatta, Sutan Syahrir, Tan Malaka, Agus Salim, Hamka dan lainnya. “Kami bangga dengan apa yang ditampilkan dalam pembukaan ini. Semoga memberi kesan baik untuk semua yang terlibat dalam kegiatan ini, begitu juga masyarakat Sumbar dan Indonesia umumnya,” katanya.

BACA JUGA  Di Kota Padang, Nelayan Paling Banyak Kumpulkan Sampah Dapat Hadiah Umrah

Seniman legendaris Elly Kasim yang turut menyumbangkan kreatifitasnya dengan pagelaran kesenian mengatakan, dalam pembukaan MTQ juga ditampilkan pertunjukan kesenian yang berjudul ‘Syahadat Mengangkat Harkat.’ Di antara isinya cerita turunnya salah satu surat dalam Al Quran dan sejarah masuknya Islam di Minangkabau di Bukit Marapalam.

Lalu juga ditampilkan tentang Pancasila dalam penyusunan ideologi bangsa yang terdapat sejumlah tokoh Minangkabau. Tidak hanya itu, dalam penampilan kesenian tersebut juga diceritakan tentang persatuan Indonesia dan NKRI harga mati. “Kita berharap ke depan Sumbar atau Minangkabau lebih Alqurani lagi. Serta semakin banyak qori dan qoriah lahir hendaknya di Sumbar,” ucapnya.(Bdr)

Comment