BUKITTINGGI — Seperti diketahui, virus corona merupakan virus baru, pasien yang positif terinfeksi virus corona memiliki gejala demam, batuk pilek, gangguan pernafasan, sakit tenggorokan, dan letih lesu.
Gejala virus korona akan muncul dalam dua hingga 14 hari setelah pasien terpapar virus corona. Kesimpulan ini didasarkan pada masa inkubasi virus corona. Hingga saat ini, belum ada pengobatan atau vaksin yang direkomendasikan untuk mengatasi virus corona.
Pemerintah Provinsi Sumatera Barat sudah jauh hari melakukan langkah antisipasi masuknya virus Corona. Salah satu bentuk kewaspadaan itu adalah menyiapkan dua rumah sakit milik pemerintah sebagai rumah sakit rujukan, yaitu Rumah Sakit Umum Pusat Dr. M. Djamil dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) DR Achmad Mochtar Bukittinggi, Sumatera Barat.
Pada kesempatan itu Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit mengunjungi kesiapan dari RSUD DR Achmad Mochtar Bukittinggi yang didampingi langsung Walikota Bukittinggi H. Ramlan Nurmantias, Direktur RSUD DR Achmad Mochtar Dr. Khairul, Sp.M. dan Dinas Kesehatan Sumbar
“Kedua rumah sakit ini kita dijadikan rujukan. Sebab mereka (RSUD) itu mempunyai ruang isolasi yang baik, alat pelindung diri yang memadai dan petugas terlatih,” kata Wagub Sumbar, Selasa (3/3/2020).
Menurut Nasrul Abit, ada dua ruang isolasi yang telah disiapkan, namun di RSUD Bukittinggi, jika ada pasien atau suspect pasien terinfeksi virus corona sebaiknya langsung saja dikirim ke rumah sakit M. Djamil Padang.
“Sebagai bentuk antisipasi, sebaiknya rumah sakit Achmad Mochtar jika suspect pasien terinfeksi virus corona langsung saja ke rumah sakit M. Djamil. Kuatir di Bukittinggi ini peralatannya Alat Pelindung Diri (APD) masih terbatas,” ucap Nasrul Abit.
Wagub Sumbar menjelaskan, RS Achmad Mochtar dulunya pernah merawat pasien flu burung diruang isolasi. Jadi Alat Pelindung Diri (APD) masih sama acara penangananya.
“Bukan berarti menolak suspect pasien terinfeksi virus corona di RS Achmad Mochtar, tapi untuk menjaga terjadinya lonjakan pasien virus corona di Bukittinggi. Untuk itu tahap awal lebih baik pasien dikirim dulu ke rumah sakit M. Djamil,” ujarnya.
Karena keterbatasan APD, Wagub menyebutkan untuk peralatan alat perlindungan ini sebenarnya membutuhkan 70 set, tapi ternyata RS Achmad Mochtar memiliki 14 set yang bisa diperggunakan sekali pakai selama masa perawatan.
“Untuk itu saya sarankan, jika ada yang mengalami gejala demam, batuk, sesak, dan gangguan pernafasan, serta mempunyai riwayat berpergian ke luar negeri langsung saja ke rumah sakit M. Djamil,” ungkapnya.
Ia mengatakan sejauh ini, belum ada laporan atau pasien di Sumbar yang terinfeksi virus corona. Meski demikian, masyarakat harus tetap waspada, tapi tidak boleh panik. Bentuk kewaspadaan yang dapat dilakukan adalah dengan mencuci tangan memakai sabun pada air yang mengalir, tutup mulut saat bersin atau batuk dan konsumsi makanan bergizi. (*/rjk)
Comment