Ekonomi

Mahyeldi Tegaskan Komitmen Sumbar Jadi Green Province 2026 Melalui PLTP Muara Laboh

147
×

Mahyeldi Tegaskan Komitmen Sumbar Jadi Green Province 2026 Melalui PLTP Muara Laboh

Sebarkan artikel ini
Gubernur saat meresmikan tajak sumur pertama pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Muara Laboh Unit-2 di Nagari Muara Laboh, Kabupaten Solok Selatan, Kamis (16/10/2025).Ist

PADANG — Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi, menegaskan komitmen Pemerintah Provinsi Sumatera Barat dalam memperkuat program unggulan menuju provinsi hijau atau Green Province di Indonesia.

Hal itu disampaikan Gubernur saat meresmikan tajak sumur pertama pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Muara Laboh Unit-2 di Nagari Muara Laboh, Kabupaten Solok Selatan, Kamis (16/10/2025).

Program Green Province menjadi bagian utama dari Progul Gerak Cepat Sumbar Sejahtera, khususnya pada sektor Lumbung Pangan Sejahtera dan Ekonomi Keberlanjutan. Fokus utama program ini meliputi pengembangan pertanian berbasis kawasan, pemanfaatan sumber daya alam secara berkelanjutan, serta penciptaan peluang investasi ramah lingkungan.

“Insyaallah, dengan sinergi semua pihak, Sumbar akan menjadi Green Province pada tahun 2026. Kegiatan hari ini bukti kuatnya tekad kita mewujudkan energi bersih dan berkelanjutan,” ujar Mahyeldi.

Mahyeldi menjelaskan, pengembangan PLTP Muara Laboh Unit-2 yang dikelola PT Supreme Energy Muara Laboh (SEML) berkapasitas 80 MW menjadi langkah strategis dalam mendukung transisi energi hijau nasional serta target Net Zero Emission 2060.

Proyek ini merupakan tindak lanjut dari Perjanjian Jual Beli Listrik (PJBL) antara PT PLN (Persero) dan PT SEML yang ditandatangani pada 16 Desember 2024.

“Sumatera Barat memiliki potensi besar di sektor energi baru terbarukan, mulai dari air, panas bumi, biomassa hingga surya. Potensi ini tidak hanya menjawab tantangan energi, tetapi juga menggerakkan ekonomi daerah,” jelas Mahyeldi.

Baca Juga:  Wabup Ahmad Fadly Apresiasi Perantau Guguak Gadang Nagari Padang Magek

Ia menegaskan, untuk mewujudkan Green Province, dibutuhkan dukungan investasi besar serta sinergi lintas sektor antara pemerintah pusat, daerah, dunia usaha, dan masyarakat.

“Kita terus menciptakan iklim investasi kondusif, mempermudah birokrasi, serta memastikan infrastruktur tersedia dengan baik,” imbuhnya.

Dalam kesempatan itu, Mahyeldi juga memberi apresiasi kepada PT Supreme Energy atas komitmennya dalam pengembangan energi panas bumi di Sumbar.

“Supreme Energy di Solok Selatan ini aset besar bagi Sumbar. Kita harus kawal dan dukung bersama agar manfaatnya terus dirasakan masyarakat,” ungkapnya.

Ia berharap perusahaan memperluas manfaat sosial melalui program Corporate Social Responsibility (CSR), mencakup pendidikan, fasilitas publik, dan peningkatan sumber daya manusia.

“Insyaallah, dengan dukungan semua pihak, pembangunan ini membawa manfaat besar bagi masyarakat, membuka lapangan kerja, dan memperkuat ekonomi hijau di Sumatera Barat,” tutup Mahyeldi.

Direktur Panas Bumi EBTKE, Gigih Udi Atmo, menyampaikan proyek PLTP Muara Laboh Unit-2 menjadi bukti nyata komitmen PT Supreme Energy dalam mendukung pengembangan energi panas bumi nasional.

“Penambahan kapasitas PLTP ini akan mengurangi emisi sekitar 900 ribu ton CO₂ per tahun. Ini kontribusi besar terhadap pengendalian perubahan iklim,” ujarnya.

Baca Juga:  SIG Dukung Festival Bunkasai ke-20 Sastra Jepang UBH

President & CEO Supreme Energy, Nisriyanto, menjelaskan proyek ini mencakup pengeboran 6 hingga 8 sumur produksi dan injeksi sedalam 3.200 meter dengan nilai investasi USD 490 juta.

Pembangunan ditargetkan selesai pada akhir 2027 dan akan menyuplai listrik bagi sekitar 435 ribu rumah tangga di Sumatera. Proyek ini juga membuka peluang kerja bagi 1.500 tenaga lokal serta memberi kontribusi royalti dan bonus produksi bagi pembangunan di Solok Selatan.

Bupati Solok Selatan, Khairunas, turut mengapresiasi PT Supreme Energy atas kontribusinya dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan perekonomian daerah.

Ia mengajak seluruh pihak menjaga kolaborasi dan memastikan proyek berjalan lancar. “Semoga tahap pengembangan kedua ini sukses dan menjadi berkah bagi seluruh masyarakat Solok Selatan,” ujarnya.

Peresmian tajak sumur pertama PLTP Muara Laboh Unit-2 ditandai dengan penekanan tombol sirene oleh Gubernur Mahyeldi bersama perwakilan pemerintah pusat, daerah, dan manajemen PT Supreme Energy.

Acara tersebut dihadiri Komisi V DPR RI Zigo Rolanda, Bupati dan Wakil Bupati Solok Selatan, Kepala Dinas ESDM Sumbar, Direktur Bank Nagari, Direktur Panas Bumi Ditjen EBTKE Gigih Udi Atmo, Komisaris Supreme Energy Keo Santosa, serta tokoh masyarakat, niniak mamak, cadiak pandai, alim ulama, dan Bundo Kanduang Solok Selatan. (Bdr)