Ekonomi

Realisasi SE Tak Maksimal, Pengrajin Sepatu dan Tas Datangi Walikota

400
×

Realisasi SE Tak Maksimal, Pengrajin Sepatu dan Tas Datangi Walikota

Sebarkan artikel ini

PADANG–Tidak maksimalnya realisasi surat edaran Walikota Padang No: 800/816/DP Sekre.1/2018, terutama dalam meningkatkan perekonomian melalui usaha kecil menengah (UKM) khususnya usaha pengrajin sepatu dan tas.

Ketua Assepta Kota Padang Burhani Buyung Cs mempertanyakan kepada Walikota Padang Mahyeldi di kediamannya di bilangan Jalan A Yani Padang, Kamis (26/12). Tidak itu saja Assepta juga melayangkan surat ke Pemko Padang melalui OPD terkait Dinas Tenaga Kerja Perindustrian. Pengusaha yang tergabung dalam pengrajin Sepatu dan Tas (Assepta) ini mempersiapkan terkait surat edaran Walikota Padang No: 800/816/DP sekre.1/2018,

“Kami pengrajin sepatu dan tas yang tergabung dalam Assepta sangat gembira atas terbitnya surat edaran tersebut. Namun, surat edaran tersebut belum berbuah manis aias belum optimalnya sebagaimana yang diharapkan,” ujar Buyung.

Baca Juga:  PT Kunango Jantan Tembus Pasar Internasional, Produksi Pabrik Pupuk untuk Nigeria

Dikatakan, di mana surat edaran itu belum meningkatkan perekonomian dan membuka peluang pasar khususnya sepatu dan tas. Di mana sementara menurut data Disnakerin Padang pengangguan di Kota Padang terus meningkat setiap. Artinya, jika usaha yang digeluti pelaku usaha kecil yang tergabung dalam Assepta berjalan maksimal dan dukungan optimal dari Pemko maka bisa menyerap pengangguran yang semakin marak di Kota Padang.

Assepta merupakan salah satu subsektor kerajinan sepatu dan tas telah memperkerjakan tenaga kerja dari tahun 2003 hingga 2018 sebanyak 160 orang. Untuk itu perlu dievaluasi ulang surat edaran tersebut lokal ini benar benar diwujudkan. Antara lain, Pemko Padang melalui jajaranya bisa menjadi konsuemnenya seperti membeli produksi Assepta sepatu pegawai, Pol PP Damkar, sepatu seragam sekolah, tas seragam sekolah, sandal hotel, dan tas travel umroh.

Baca Juga:  Gubernur Sumbar Minta Angkatan Kerja Sumbar Harus Memaksimalkan Berbagai Peluang

“Kalau kita kelola dengan serius ini sangat luar biasa untuk meningkatkan ekonomi daerah dan hasil produksi IKM Kota Padang,” tambah Buyung.

Kata Buyung, jumlah pengrajin sepatu dan tas di Kota Padang terdapat 32 pengrajin yang tersebar di beberapa kecamatan dari sebelas kecamatan di Kota Padang. Di antaranya, pengrajin sepatu 25 pengrajin dan 7 pengrajin tas. Produksi sepatu 108.000 pasang pertahun. Sedangkan, produksi tas 63.000 pertahun.

Apabila surat edaran ini dievaluasi agar optimal akan membuka lapanga kerja di tahun 2020 sebanyak 186 tenaga kerja. Ini baru subsektor sepatu dan tas, tentu masih banyak lagi subsektor IKM yang akan membuka lapagan kerja. (rjk)