PADANG — Ratusan paket sayuran segar hasil panen petani milenial habis terjual dalam waktu empat jam di halaman Kantor Gubernur Sumatera Barat, Rabu (8/10/2025). Kegiatan tersebut menjadi ruang baru bagi petani muda untuk memasarkan hasil pertanian langsung kepada masyarakat.
Petani muda pemilik Hortisius Agriculturae Centrum, Hariyanda Ade Sagita, mengaku sangat terbantu dengan program tersebut. Ia menyebut salah satu kendala utama anak muda terjun ke dunia pertanian adalah sulitnya menemukan pasar.
“Saya sudah empat tahun menjadi petani. Kendala yang sering dihadapi adalah sulitnya pemasaran. Sekarang Pemprov Sumbar mengizinkan kami menjual produk langsung ke instansi pemerintah, termasuk Kantor Gubernur. Hasilnya alhamdulillah, semua terjual,” ujar Hariyanda.
Sebanyak 300 paket sayuran yang dibawa Hariyanda terjual habis hanya dalam empat jam. Ia menilai hal itu menjadi bukti bahwa sektor pertanian memiliki potensi ekonomi besar bagi generasi muda.
“Kalau kegiatan seperti ini rutin dilakukan, petani milenial akan semakin bergairah. Anak muda harus berani mengambil peran,” tegas Hariyanda.
Salah satu pembeli, Yenrita, mengaku terbantu dengan adanya kegiatan tersebut. Ia menyebut kegiatan ini membuat pegawai lebih mudah berbelanja kebutuhan dapur tanpa harus ke pasar.
“Sayurannya segar, harganya bersahabat, dan dijual di halaman kantor. Semoga kegiatan ini rutin dilakukan dengan varian lebih banyak seperti cabai, bawang, dan beras,” ujar Yenrita.
Kegiatan ini merupakan inisiatif Kepala Badan Kesbangpol Sumbar, Mursalim, yang tengah mengikuti Pendidikan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat I. Dalam proyek perubahannya, Mursalim menggagas ide penguatan pertanian Sumbar melalui penerapan teknologi, digitalisasi, dan regenerasi petani.
“Selama ini pertanian sering dianggap pekerjaan kumuh. Padahal, dengan teknologi dan inovasi, pertanian bisa menjadi profesi menjanjikan secara ekonomi. Melalui kegiatan ini, kami ingin menunjukkan kepada generasi muda bahwa kami hadir untuk mereka,” ujar Mursalim.
Ia menegaskan, Pemprov Sumbar juga tengah menyusun Peraturan Gubernur sebagai payung hukum bagi kolaborasi lintas perangkat daerah dalam pengembangan sektor pertanian.
“Setelah Pergub ini terbit, seluruh OPD akan berperan aktif dalam mendorong digitalisasi dan regenerasi petani di Sumbar,” tutup Mursalim. (Bdr)