Pagi itu, Senin (18/11/2024) langit cerah diiringi semilir angin yang segar menyapu kabut tipis di Kabupaten Solok Selatan. Di tengah suasana yang penuh semangat dan canda tawa, para wartawan dari berbagai media berkumpul di titik yang telah disepakati, bersiap untuk memulai perjalanan studi koperatif menuju Bandara Internasional Minangkabau (BIM). Rencana kunjungan mereka ke Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemenkomdigi) serta Dewan Pers menjadi topik hangat di antara para jurnalis yang terlihat antusias dan tak sabar untuk memulai petualangan Jakarta.
Awal perjalanan terlihat antusiasme di wajah para wartawan, dengan wajah sumringah mereka saling tegur sapa bertanya tentang kabar dan persiapan untuk melakukan perjalanan. Dimana Perjalanan dimulai dengan berkumpulnya semua peserta di lokasi yang telah ditentukan sejak pagi buta dari titik kumpul pertama di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Solok Selatan di Padang Aro. Senyum dan semangat terpancar dari wajah para wartawan yang terlihat membawa koper, kamera, dan perlengkapan lainnya. Saling sapa dan bercengkrama menjadi pemandangan akrab, dan banyak di antaranya berbagi harapan untuk belajar lebih banyak dari kunjungan ini.
Salah satu wartawan senior, Afrizal Amir menyampaikan harapannya dengan penuh semangat.
“Studi koperatif ini adalah kesempatan luar biasa untuk menambah wawasan kami dalam menjalankan tugas jurnalistik dengan lebih profesional dan bertanggung jawab. Saya berharap, sepulangnya nanti, kita semua akan mendapatkan pengalaman yang bermanfaat untuk media di daerah kita,” ujarnya.
Perjalanan dari Solok Selatan ke Bandara Internasional Minang Kabau dengan memakai dua unit bus micro, para jurnalis mengobrol santai di dalam kendaraan yang sarat makna agar perjalanan ini menjadi suatu perjalanan yang akan menambah ilmu dan berbagai cerita yang akan di kenang nanntinya.
Dalam perjalanan menuju Bandara BIM, suasana semakin akrab. Para wartawan saling bertukar cerita tentang pengalaman kerja, tantangan yang mereka hadapi di lapangan, hingga ide-ide yang akan mereka gali di Kemenkomdigi dan Dewan Pers. Ada yang bercerita tentang pengalaman meliput di daerah sulit, ada pula yang berbagi kiat sukses dalam membangun kepercayaan publik di tengah era digital.
Wartawan muda, Dhani Yunan tampak antusias berbincang dengan seniornya, menanyakan berbagai hal terkait kode etik jurnalistik dan strategi menangkal hoaks.
“Saya masih baru di dunia jurnalistik, dan belajar langsung dari senior sangat berharga. Dengan kunjungan ini, saya berharap bisa memahami lebih dalam tentang tata cara verifikasi informasi,” ungkapnya penuh semangat.
Sebelum memasuki bandara, semua jurnalis sepakat untuk makan siang terleboh dahulu, karena pesawat yang akan situmpangi memiliki jadwal pukul 15.30 WIB. Namanya bersama, saling rebut untuk mendapat jatah pertama adalah hal yang biasa, namun itu menambah kekompakan, hingga semua mendapat jatah makan yang diberikan oleh pelayan rumah makan.
Setiba di bandara para jurnalis sibuk mengabadikan momen kebersamaan sebelum mereka naik ke pesawat yang akan membawa terbang ke Jakarta.
Di Bandara Internasional Minangkabau, tampak para wartawan turun dari kendaraan sambil membawa perlengkapan masing-masing. Beberapa di antaranya tak ingin melewatkan momen keberangkatan ini begitu saja. Kamera dan ponsel pintar pun segera keluar dari tas, mengabadikan foto bersama di pintu keberangkatan sebagai kenang-kenangan awal dari perjalanan studi koperatif yang tak terlupakan ini.
Salah seorang wartawan, Sudirman Wakiu terlihat mengambil beberapa foto bersama rekan-rekannya.
“Momen seperti ini sangat berkesan, dan kami ingin menyimpan kenangan ini sebagai bagian dari perjalanan profesional kami. Kegiatan seperti ini mempererat kebersamaan di antara kita dan memberikan semangat baru untuk berkontribusi lebih baik di media masing-masing,” katanya.
Menunggu panggilan penerbangan, para wartawan kembali berbagi harapan. Mereka berharap studi koperatif ini akan membuka wawasan baru mengenai standar kerja jurnalis di era digital, pengelolaan informasi, serta regulasi yang bisa mereka terapkan dalam menjalankan profesi. Bagi mereka, studi koperatif ini bukan sekadar kunjungan, tetapi kesempatan untuk memperbaiki kualitas jurnalistik dan memperkuat hubungan antara pemerintah dan media di daerah.
“Saya berharap kegiatan ini menjadi awal dari pembaharuan cara kerja kita di lapangan. Menyajikan informasi yang benar, edukatif, dan relevan menjadi misi yang harus kita pegang teguh,” kata Sudirman Wakiu dengan tegas.
Ketika panggilan keberangkatan terdengar, para wartawan bergerak menuju pintu keberangkatan, dengan semangat baru dan penuh tekad. Pesawat yang membawa mereka menuju Jakarta akhirnya lepas landas, menandai dimulainya perjalanan yang tidak hanya menguji profesionalisme mereka, tetapi juga mengajarkan pentingnya kerja sama dalam menjaga kualitas informasi publik.
Dengan harapan dan pengalaman baru yang siap ditimba, para wartawan melangkah maju, membawa visi untuk menciptakan lingkungan informasi yang transparan, tepercaya, dan bermanfaat bagi masyarakat.
Ketika mendarat di Bandara International Soekarno-Hatta, para jurnalis mulai berjalan menuju pintu kedatangan, dan antri untuk mengambil bawaan koper mereka, tak lupa momen itu juga tak lula diabadikan. Bus yang akan membawa ke Hotel tempat menginap sudah menunggu. para rekan jurnalis dengan membawa tentengan perlengkapan menuju bus yang akan membawa mereka ke Hotel Balairung di Jalan Matraman Jakarta Timur.
Dalam bus mereka kembali bercengkrama, tentang keinginan dan harapan dengan berbagai ide dan pertanyaan yang hangay dibicarakan hingga tak terasa bus sudah sampai di depan Hotel Balairung. (bersambung)
Comment