PADANG – Meski sudah memiliki sejumlah hotel berbintang, ternyata wisatawan yang berkunjung ke Sumatera Barat lebih banyak memilih menginap di home stay. Alasannya, wisatawan mendapatkan suasana asli Sumatera Barat dan selera lokal.
Hal itu terungkat dari hasil penelitian yang dilakukan Universitas Andalas Lembaga Penelitian Ekonomi Regional (LPER) FEB. Data tersebut dihimpun Neraca Satelit Pariwisata Daerah (Nesparda) Sumatera Barat 2024.
Penelitian itu menunjukan mayoritas wisatawan nusantara (wisnus) asal Sumbar memilih untuk menginap di rumah keluarga atau teman, dengan persentase sebesar 44,3% dan wisnus asal luar Sumbar 42,3%.
Homestay juga menjadi pilihan wisnus untuk menginap, wisnus asal Sumbar (12,2%) dan wisnus asal luar Sumbar (16,5%).
Pilihan penginapan bagi wisatawan mancanegara yang berkunjung juga memilih homestay sebagai akomodasi utama, dengan persentase sebesar 33,7%.
“Ini hal baru yang menarik, hampir semua kategori wisatawan memilih home stay sebagai tempat penginapan. Alasannya ingin lebih dekat dengan objek wisata. Selain itu juga ingin merasakan kebudayaan masayarakat lokal secara langsung,”ungkap Kepala Dinas Pariwisata Sumbar Luhur Budianda didampingi Kabid Promosi Fajdi Hidayat dan Tim Unand memaparkan angka Desparda Sumbar 2024 di Padang, Jumat (8/11).Ist
Semenatara motif kunjungan wisatawan Nusantara baik yang berasal dari dalam maupun dai luar Sumbar berkunjung karena ini berlibur/rekreasi.
Ada juga datang untuk mengunjungi teman dan keluarga. Kemudian diikuti untuk keperluan profesi/bisnis dan karena adanya even atau acara tertentu.
Motif Wisatawan Mancanegara selain karena ingin berlibur /rekreasi juga karena motif untuk olahraga/kesenian.
Untuk menghasilkan data tersebut, Dinas Pariwisata Sumbar bekerjasama dengan Unand. Tahun ini kali ke dua Dinas Pariwisata Sumbar bekerjasama dengan Unand, sebelumnya sempat bersama IPB dan UI.
Penelitian tersebut memperoleh data melalui survei online dan lapangan. Responden meliputi wisnus dan wisman, Diperkuat dengan Focus Group Discussion (FGD) dengan stakeholder terkait.
Data Sekunderdari Badan Pusat Statistik (BPS), Dinas Pariwisata Provinsi/Kabupaten/Kota, Dinas Komunikasi dan Informatika, dan sumber relevan lainnya.
Metode pengumpulan data dilakukan dua peridoe periode low season (kunjungan rendah) Mei dan Juni 2024 sebanyak 2000
responden). Periode peak season (kunjungan tinggi ) Juli dan Agustus 2024 sebanyak 2000 responden. Khusus wisman dengan 100 responden.(DRD)
Comment