Bencana AlamSumatera Barat

Simulasi Kesiapsiagaan Bencana Megathrust Digelar di Sumbar

69
×

Simulasi Kesiapsiagaan Bencana Megathrust Digelar di Sumbar

Sebarkan artikel ini
Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan, Kusworo, resmi membuka Simulasi Latihan Gabungan Kesiapsiagaan Menghadapi Potensi Megathrust di Sumatera Barat.Ist

PADANG — Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan, Kusworo, resmi membuka Simulasi Latihan Gabungan Kesiapsiagaan Menghadapi Potensi Megathrust di Sumatera Barat. Acara ini berlangsung di Lapangan Galanggang, Kota Padang, pada Kamis (31/10/2024). Melalui simulasi ini, diharapkan kesiapsiagaan dalam menghadapi berbagai potensi bencana dapat semakin terasah.

Kusworo menjelaskan bahwa latihan gabungan kali ini bukan hanya sebagai upaya antisipasi terhadap dampak potensi megathrust secara teoritis, tetapi juga sebagai simulasi praktis untuk menghadapi bencana yang berpotensi terjadi di wilayah Sumbar. Latihan ini bertujuan mengasah kewaspadaan dan kesiapsiagaan peserta, yang kemudian akan menyebarkan semangat tersebut di masyarakat.

“Latihan gabungan ini mencakup simulasi yang diadakan di beberapa titik rawan di Indonesia. Selain di Sumbar dan Kota Padang, Basarnas juga telah melaksanakan latihan serupa di daerah rawan lainnya seperti Aceh, Yogyakarta, Selat Sunda, serta wilayah timur hingga Sorong di Papua,” ungkap Kusworo.

BACA JUGA  Gubernur Mahyeldi Tegaskan Komit Dukung Sektor Pendidikan dan Peningkatan Prestasi

Ia menambahkan bahwa Indonesia, khususnya kawasan yang berada di pertemuan lempeng besar seperti Lempeng Indo-Australia dan Lempeng Pasifik, memiliki risiko bencana yang tinggi. Dengan banyaknya gunung berapi aktif, Sumatera Barat termasuk salah satu wilayah paling rentan terhadap gempa bumi dan tsunami.

Kusworo juga memperingatkan bahwa kondisi cuaca saat ini, yang diperkirakan oleh BMKG, dapat meningkatkan risiko bencana. Selama musim hujan dengan intensitas tinggi, kemungkinan terjadinya bencana hidrometeorologis seperti banjir dan longsor di area rawan bencana semakin besar.

“Oleh karena itu, kesiapsiagaan perlu terus ditingkatkan. Kegiatan ini sangat penting untuk memperkuat upaya pencegahan, mitigasi, dan kesiapsiagaan SAR di wilayah-wilayah rawan bencana,” tambahnya.

BACA JUGA  Buka Bersama LKAAM dan MUI Mahyeldi: Mohon Dukungan Ganti Nama Masjid Raya Jadi Masjid Raya Syekh Ahmad Khatib Al Minangkabawi

Dalam periode Januari hingga September 2024, Basarnas telah melaksanakan 1.876 operasi SAR di seluruh Indonesia, menyelamatkan 33.289 korban dan mencatat 1.406 korban meninggal dunia. Angka ini mencerminkan besarnya kebutuhan untuk meningkatkan kesiapsiagaan nasional terhadap bencana.

Pelaksana Tugas Gubernur Sumbar, Audy Joinaldy, memberikan apresiasi kepada Basarnas dalam meningkatkan kesiapsiagaan bencana di daerah tersebut. Menurut Audy, tim SAR di Padang termasuk yang paling aktif di Indonesia, memiliki pelatihan dan pengalaman yang baik di darat maupun laut.

“Potensi megathrust adalah ancaman nyata, dengan dampak yang dapat meluas ke beberapa daerah. Ini adalah tanggung jawab bersama, kita semua harus saling mendukung dan bersinergi. Kami berterima kasih kepada Kepala Basarnas atas dukungannya di Sumbar,” ujar Audy.

BACA JUGA  Hari Otonomi Daerah, Hanya Dharmasraya Kabupaten dari Sumatera Diundang Terima Piagam Penghargaan

Audy berharap bahwa Simulasi Latihan Gabungan ini dapat menjadi momentum penting untuk mengasah dan memperkuat kesiapsiagaan Sumatera Barat dalam menghadapi potensi bencana. “Dengan kolaborasi dan dukungan dari berbagai pihak, diharapkan kesiapsiagaan masyarakat dan pemerintah dalam mengantisipasi megathrust semakin solid dan terarah,” tutupnya.(Bdr)

Comment