NasionalPeristiwa

Atasi Lahar Dingin Marapi, Presiden Jokowi Perintahkan Mentri PUPR Bangun 6 Sabo Dam Tahun Ini

572
×

Atasi Lahar Dingin Marapi, Presiden Jokowi Perintahkan Mentri PUPR Bangun 6 Sabo Dam Tahun Ini

Sebarkan artikel ini
Presiden Joko Widodo saat meninjau korban bencana banjir bandang di Lapangan Batu Taba, Kabupaten Agam, Selasa (21/5/2024).Ist

PADANG – Presiden Joko Widodo perintahkan Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk pembangunan sabo dam atasi bencana lahar dingin di Tanah Datar. Dari 56 sabo dam yang dibutuhkan, minimal tahun ini sudah dibangun sebanyak 6 sabo dam pada tempat-tempat penting.

“Saya sudah perintahkan Kementrian PUPR. Harus dibangun tahun ini minimal 6 sabo dam,”sebutnya saat meninjau korban bencana banjir bandang di Lapangan Batu Taba, Kabupaten Agam, Selasa (21/5/2024).

Dikatakannya, penanganan bencana di Sumbar secara umum sudah baik. Baik dari segi penanganan pengungsi, penanganan jalan dan jembatan darurat sudah berjalan baik. Bahkan ada beberapa dikejar pengerjaannya, agar semuanya cepat kembali normal.

“Saya lihat penanganannya bencana sudah baik,”ujarnya.

Diungkapkannya, akibat bencaja banjir bandang dan lahar dingin Sumbar terdapat sebanyak 625 rumah yang rusak. Dari jumlah itu sebanyak 159 rusak berat.

Semuanya sudah terdata. Jika nanti harus direlokasi, direlokasi. Jika nanti sudah siap tempatnya dari pemerintah daerah, pemerintah pusat siap melakukan pembangunan.

BACA JUGA  Ketum KONI Sumbar Agus Suardi "Abien" Dicopot, KONI Pusat Tunjuk Hamdanus jadi Plt

“Dari sebanyak 159 yang rusak berat, sekitar seratusan sudah menerima untuk direlokasi. Untuk rumah memang di jalur berbahaya tidak mungkin dibiarka mereka membangun disitu lagi, maka 100 sudah setuju untuk relokasi. Sisanya sedang proses. Catatannya, lahan relokasi sudah ditetapkan oleh bupati,”ulasnya.

Dalam kesempatan itu, Jokowi juga menyampaikan penanganan bencana di Sumbar, petugas masih akan melanjutkan proses evakuasi. Begitu juga untuk korban belum bertemu akan diupayakan.

“Untuk logistik harian masih mencukupi. Bahkan, logistik tiga minggu ke depan sudah cukup,”harapnya.

Gubernur Sumbar, Mahyeldi menyebut kedatangan Presiden ke Sumbar kali ini, menjadi angin segar untuk percepatan dalam penanganan bencana di Sumbar. Ia mengaku, telah menyiapkan sejumlah informasi yang akan dilaporkannya kepada Presiden terkait bencana di Sumbar.

“Ini kesempatan kita mendapatkan dukungan penuh dari pusat terkait berbagai hal, terutama untuk pemulihan pasca bencana,” ucap Mahyeldi

BACA JUGA  Kunjungan Kerja ke Korsel, Plt. Gubernur Sumbar Sepakati Sejumlah Kerjasama

Dikatakan Mahyeldi, setiba di Ranah Minang, Presiden Jokowi langsung menuju beberapa lokasi terdampak bencana banjir bandang di Kabupaten Agam melewati jalur darat menggunakan mobil kepresidenan.

“Presiden akan langsung menuju Agam untuk peninjauan,” urai Mahyeldi

Lokasi pertama yang menjadi daerah tujuan Kepala Negara beserta rombongan adalah Lapangan Batu Taba, Kabupaten Agam untuk meninjau posko tanggap darurat di Bukik Batabuah. Guna menyerahkan santunan duka dan bantuan bagi keluarga korban terdampak bencana.

Sedangkan untuk peninjauan ke lokasi bencana di Kabupaten Tanah Datar, Presiden akan diwakili oleh Menko PMK, Muhadjir Effendy. Dalam kesempatan itu, Menko PMK dijadwalkan akan melihat langsung kondisi masyarakat di pengungsian.

Turut mendampingi Presiden Jokowi menuju Sumatera Barat yakni Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Sekretaris Militer Presiden Mayjen TNI Rudy Saladin.

BACA JUGA  Antisipasi Virus Corona Masuk Sumbar, Wagub Sumbar Tinjau Perbatasan

Kemudian Komandan Paspampres Mayjen TNI Achiruddin, serta Plt. Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden M. Yusuf Permana.

Diketahui berdasarkan data BPBD Sumbar, bencana alam yang terjadi pada 11 Mei lalu telah berdampak besar terhadap 3 daerah di Sumbar. Yakni Kabupaten Tanah Datar, Agam dan Padang Panjang.

“Tercatat hingga saat ini ada 61 orang korban meninggal dunia dan 11 orang masih dinyatakan hilang,” ungkapnya.

Perkiraan sementara, total kerugian akibat bencana mencapai Rp108 miliar lebih. Di antaranya 700 an rumah rusak ringan hingga berat. Putusnya jalan, jembatan, kerusakan irigasi, lahan pertanian yang tertimbun, hingga ternak yang mati.

Selain Gubernur, Mahyeldi Ansharullah juga tampak hadir menyambut kedatangan Presiden RI, Ibu Harneli Mahyeldi, Pangdam I/Bukit Barisan, Kapolda Sumbar, Danlanud Sultan Sjahrir, Danrem 032 Wirabraja dan Sekretaris Daerah Provinsi Sumbar serta beberapa unsur lainnya. (ADV)

Comment