PADANG – Aksi demonstrasi masyarakat Air Bangis, Pasaman Barat ke Kantor Gubernur Sumbar makin memanas. Karena ada puluhan warga atas nama warga asli Air Bangis menentang aksi demo yang sebelumnya.
“Kami warga asli, kami mendukung program pemerintah untuk melaksanakan proyek strategis nasional,” R. Hamsyah yang mengaku salah seorang Badan Musyawarah (Bamus) Air Bangis, Rabu (2/8/2023).
Menurut mereka ribuan pendemo yang sebelumnya 3 hari berdemo di Kota Padang adalah pendatang.
Menurutnya, warga itu adalah pendatang dari Gunung Sitoli, arah utara. Bahkan untuk memberitahukan itu mereka mencoba diskusi dan musyawarah. Itu dilakukan sejak 2012.
“Mereka bukan asli Air Bangis, mereka memperjualbelikan tanah ulayat kami. Banyak masyarakat yang berkebun adalah pendatang,”katanya.
Diakuinya, sekarang banyak orang baru yang mencari hidup. Karena, punya uang. Kemudian memperjualbelikan tanah ulayat.
Dengan alasan itu katanya, warg Asli Air Bangis mendukung mereka ditangkap. Karena melakukan pencurian di hutan lindung.
” Mereka hanya penggarap lahan, untuk itu kami mendukung pemerintah daerah melanjutkan proyek strategis nasional,” katanya.
Menurutnya, proyek strategis nasional ini bisa berjalan secepatnya. Karena dampaknya bukan hanya untuk masyarakat Air Bangis, tapi Indonesia.
R. Hamsyah berjanji akan kerahkan ribuan orang jika pendemo itu tidak berhentk. “Sekarang kami 70 orang. Jika belum berhenti, kami akan kerahkan ribuan orang lagi,” ujarnya.
Diketahui sebelumnya, pendemo dari Air Bangis Pasaman Barat menggelar aksi demo ke kantor Gubernur Sumbar. Sudah tiga hari mereka menggelar aksi.
Mereka menuntut Gubernur Sumbar Mahyeldi. Petama, cabut usulan gubernur tentang proyek strategis nasional kepada Menko Kemaritiman dan Investasi
Kedua, bebaskan lahan masyarakat Air Bangis dari kawasan hutan produksi. Ketiga bebaskan masyarakat dari Koperasi KSU ABS HTR Sekunder. Dan keempat bebaskan masyarakat menjual hasil sawitnya kemanapun.(Bdr)
Komentar