Ekonomi

Disperindag Sumbar Ajar Petani Olah Gambir jadi Tanin dan Katecin

367
×

Disperindag Sumbar Ajar Petani Olah Gambir jadi Tanin dan Katecin

Sebarkan artikel ini
Kepala Disperindag Sumbar, Novrial saat pelatihan petani gambir pada 5 - 7 Juli 2023 di Aie Putiah Lubuk Bangku Kabupaten Limapuluh Kota.ist

PADANG – Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumatera Barat melatih petani gambir di Kabupaten Limapuluh Kota untuk mengolah produk gambir menjadi tanin dan katechin yang memiliki nilai jual lebih tinggi.

“Selama ini petani kita hanya menjual ekstrak getah gambir. Harganya fluktuatif karena dikendalikan eksportir. Sekarang kita latih untuk mengolahnya menjadi produk turunan berupa tanin dan katechin,” kata Kepala Disperindag Sumbar, Novrial di Padang, kemarin.

Ia mengatakan harga gambir saat ini sebenarnya cukup bagus. Untuk gambir dengan kadar air 16 persen bisa mencapai Rp45 ribu per kilogram di tingkat petani. Harga bagus itu menurutnya sudah sejak enam bulan lalu.

BACA JUGA  Kerjakan Koneksi IPA Guo Kuranji, Perumda AM Kota Padang Lakukan Penghentian Air Sementara

“Kita bersyukur harga gambir tinggi karena sebagian besar petani gambir di Indonesia berasal dari Sumbar yaitu dari Limapuluh Kota dan Pesisir Selatan. Namun untuk stabilisasi harga belum bisa dijamin,” katanya.

Disebutkannya persoalan harga yang tidak stabil itu masih menjadi kendala pengembangan gambir di Sumbar. Karena itu perlu ada solusi yang disiapkan, salah satunya dengan melatih petani agar bisa memproduksi produk turunannya.

Novrial mengatakan ekspor gambir yang utamanya ke India, biasanya diolah lagi menjadi tanin dan katechin untuk di ekspor ke pasar Eropa, USA dan Jepang.
Harga produk turunan itu lebih tinggi, baik di pasar domestik maupun di pasar internasional. Untuk produk Katechin saat ini dihargai Rp800 ribu per kilogram.

BACA JUGA  Pemko Padangpanjang Usung Berbagai Strategi Atasi Tingkat Kemiskinan

“Pelatihan yang diberikan ini diharapkan mampu menjadi solusi kemelut masalah produksi dan pemasaran gambir selama ini, yang terjadi karena kekurangan pemahaman pasar, kandungan atau turunan, manfaat dan cara pengolahan yang baik untuk menjaga standar kualitas,” katanya.

Ia berharap dengan pelatihan yang diberikan, petani gabir di Sumbar memiliki alternatif. Tidak hanya menjual ekstrak gambir mentah tetapi juga produk turunannya.

Pelatihan tersebut dilaksanakan pada 5 – 7 Juli 2023 di Aie Putiah Lubuk Bangku Kabupaten Limapuluh Kota yang diikuti oleh petani pengolah gambir di daerah itu.

Comment