PADANG – Kebakaran hebat baru saja melanda sebanyak 40 lapak pedagang di bekas Matahari Lama atau dikenal dengan Atom Center, Rabu (17/5/2023). Dalam kejadian itu diperkirakan menelan kerugian mencapai Rp1,2 miliar.
Petugas pemadam kebakaran kebakaran berhasil memadam api setelah sejumlah lapak hangus. Meski begitu berdampak pada sekitar 50 pedagang yang ada.
Sejatinya kawasan Matahari Lama, atau Atom Center sudah dirobohkan Pemko Padang. Meninggal lahan kosong yang kemudian ditempati pedagang.
Informasinya lahan tersebut akan dibangun kembali oleh Pemko Padang. Diketahui, Matahari Lama itu adalah sebuah pusat pembelanjaan yang sempat tenar pada waktunya sekitar tahun 80-an.
Kemudian, pusat belanja itu mati setelah dibangun pasar modern yang kemudian disebut dengan Matahari Store. Makanya kawan Atom Center disebut Matahari Lama.
Setelah ditinggal pembeli, pusat pembalanjaan ini menjadi kurang pembeli. Pedagang juga berubah. Tidak banyak lagi menyediakn belanjaan umum.
Di Lantai 1, banyak pedagang sepatu, buku, baju, mainan anak-anak peralatan menjahit. Di lantai 2 nya, pusat perebalanjaan dan kuliner. Ada juga permainan anak-anak. Dulu namanya Stanza. Lalu matahari departmenn store masuk. Berubahlah namanya menjadi Komplek Matahari.
Berjalannya waktu, akhirnya bangunan tiga lantai tersebut sudah berubah menjadi pusat salon kecantikan. Banyak pelayan salon yang menawarkan jasa disana.
Namun, kemudian kesempatan itu dimanfaatkan oleh sejumlah oknum untuk menawarkan jasa prostitusi. Sehingga lekat menjadi tempat esek-esek.
Bahkan, tak jarang Komplek Matahari tersebut menjadi olok-olok untuk para lelaki belang. Karena mereka akan berkunjung ke sana secara berkala.
Pernah puluhan pedagang kawasan Pertokoan Atom Center Matahari lama dipanggil Ke Mako Satpol PP Padang Pada, Selasa (28/12/2021).
Selama ini diketahui, lokasi tersebut diduga kerap dijadikan tempat salon esek-esek serta hal hal yang tidak sesuai dengan aturan norma di Kota Padang.
Pemanggilan itu dalam rangka melakukan sosialisasi dan penataan serta upaya menciptakan kondisi yang tertib, para pelaku dan pedagang yang menempati lokasi tersebut dipanggil Satpol PP.
“Mereka diberi arahan serta nasehat yang selanjutnya membuat surat pernyataan agar tidak melakukan hal-hal yang merusak dan bertentangan norma yang berlaku” kata Kabid P3D Bambang Suprianto beserta Kasi Lidik Doni Hendranus di Aula Praja Wibawa saat itu.
Kini gedung tersebut sudah rata, kemudian ditempati pedang lapak-lapak dari kayu.(Bdr)
Comment