PADANG – Tudingan pimpinan pondok pesantren di Kota Payakumbuh Hasan El Hadi (HEH) menyamakan Muhammadiyah dengan Sekte Syiah berbuntut panjang. Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sumatera Barat memutuskan mengambil langkah hukum.
“Setelah hasil rapat pleno Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sumatera Barat bersama dengan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Payakumbuh dan di hadiri Angkatan Muda Muhammadiyah Sumatera Barat bahwasanya kita siap membawa perkara ini ke jalur hukum dan kita kawal agar ada efek jera,”sebut Ketua PW Muhammadiyah Sumatera Barat Dr. Bakhtiar, M. Ag, Rabu (26/4/2023).
Dikatakannya, bahwasanya Ustadz mudir pimpinan Pondok pesantren Kota Payakumbuh Hasan El Hadi sudah melakukan permohonan maaf. Permohonan maaf itu disampaikan melalui video klarifikasi nya pada hari Selasa 25/4/2023.
“Kita sudah memaafkan sesuai ajaran dan syariat Islam,”sebutnya.
Menurutnya, yang di lukai adalah hati dan perasaan warga Muhammadiyah Se Indonesia. Bukan hanya se Sumatera Barat, apalagi Muhammadiyah juga ada di luar negeri.
Menurutnya, berpendapat dalam negara ini sangatlah bagus dan itu sangat penting. Namun hak tersebut tidak boleh digunakan untuk menyebarkan ujaran kebencian karena ujaran kebencian adalah masalah serius yang memicu konflik, merusak hubungan sosial serta kesejahteraan masyarakat.
Angkatan Muda Muhammadiyah Sumatera Barat, Portito mengaku merasa sangat terusik dan merasa tidak nyaman dengan status ustadz sekaligus pimpinan pondok pesantren tersebut. Sebagai orang berpendidikan, tokoh dalam beragama, tetapi tidak seharusnya menyampaikan ujaran kebencian sehingga menimbulkan perpecah belahan antar umat beragama.
Dengan menyebut Muhammadiyah sekte dan menyamakan dengan Syi’ah Rafidhoh itu tuduhan yang sangat memalukan dan membuat semua warga Muhammadiyah terluka.
“Sekte itu sama dengan aliran sesat artinya, sedangkan Syi’ah Rafidhoh itu sudah terkenal dengan sebutan sesat dan menyesatkan,”katanya.
Angkatan muda Muhammadiyah Sumatera Barat hari ini Kamis (27/4/2023) akan mengantar laporan ke Polda Sumbar sekaligus mendesak Polda Sumbar untuk memproses laporan yang juga telah di masukan oleh Angkatan Muda Muhammadiyah kota Payakumbuh ke Polres Kota Payakumbuh.
“Kita akan menunggu 2×24 bagaimana proses itu berjalan,”ujarnya.
Sebelumnya, dalam akun YouTube dengan nama pengguna ayamiza mengunggah dengan teks permohonan maaf Hazan El Hadi karena menyamakan Muhammadiyah dengan Syi’ah pada 25 April 2023.
Hazan El Hadi mengaku, memiliki kerisauan, kekecewaan, dan kesedihan secara pribadi, kesedihan atas tidak serentaknya perayaan Idul Fitri 1444 Hijriyah.
“Begitulah keinginan bagaimana supaya kaum muslim di negeri tercinta ini bersatu merayakan idul fitri dengan pemerintah syah kaum muslim di negeri tercinta ini,” katanya dalam video tersebut.
Hasan menjelaskan awal mulanya dia membuat pernyataan tendensius tersebut kepada salah satu ormas.
“Awalnya yang membuat saya pribadi geram mengeluarkan statement.”
“Ini berawal dari video yang saya dapati di grup WA video Ustadz Farhan Abu Furaihan tentang kesamaan pengambilan metode hisab yang dalam video tersebut disertakan pertama kali, diambil oleh syiah kafilah,” katanya.
Video tersebut di share namun tulisan yang di share pertama kali itu keliru, kemudian diedit berkali-kali. “Tapi tulisan pertama yang belum di edit itulah yang muncul kegaduhan.”
“Dengan demikian kami menyampaikan mohon maaf seluruh pihak ormas Muhammadiyah terkait dengan tulisan yang kami tersebar.”
“Kesalahan kami sendiri tidak mengikat, murni kesalahan pribadi semoga bisa dimaklumi kita sebagai yang banyak salah,” katanya.(Syahrul)
Comment