PADANG – Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) melaunching Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) Pencegahan Stunting Sejak Dini di Kecamatan Empat Nagari Bayang Utara, Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), Rabu (19/10).
Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah mengatakan, membudayakan dan membiasakan menggerakan masyarakat untuk hidup sehat sangat penting.
Banyak kegiatan yang bisa dilakukan jika sehat. Jika tidak sehat sulit lakukan kegiatan. Banyak APBD dan APBN dianggarkan pemerintah untuk kesehatan. Ini bukti kesehatan masyarakat itu menjadi bagian penting dan perhatian pemerintah.
Germas mendorong masyarakat Sumbar hidup sehat. Untuk hidup sehat, kata Mahyeldi, masyarakat harus banyak bergerak, jangan banyak tidur. Tidur yang banyak tidak hanya berdampak kesehatan sakit juga ikut penyumbang kemiskinan.
Mahyeldi juga cukup heran. Banyak potensi di Bayang Utara ini, ada anggur, lengkeng dan lainnya. Dengan potensi ini seharusnya tidak ada stunting. Karena dengan konsumsi buah-buahan akan sehat.
Mahyeldi juga mengingatkan masyarakat, jangan konsumsi minuman berakohol. Karena Sumbar termasuk provinsi yang banyak menggunakan alkohol dan narkoba.
“Ini bersumber dari kebiasaan merokok. Ini harus ditekan. Narkoba merusak masa depan generasi muda kita,” tegasnya.
Mahyeldi juga mengajak masyarakat biasakan hidup sehat dengan menjaga kebersihan lingkungan. Kemudian, setiap rumah juga harus ada jamban.
“Jangan buang air besar dan kecil di sungai lagi. Angka stunting tinggi karena banyak masyarakat buang air besar dan kecil di sungai. Karena tidak ada sarana jamban di rumah,” ujarnya.
Kepala Dinkes Sumbar, dr Lila Yanwar, Mars mengatakan, kegiatan Germas selain dilaksanakan di Pessel, juga dilanjutkan ke seluruh kabupaten kota di Sumbar.
Gerakan ini menurutnya, untuk memberikan kebiasaan hidup sehat secara mandiri kepada masyarakat. Seperti, makan sayur dan buah serta daging. Tujuannya mencegah stunting pada anak sejak dini.
Lila mengungkapkan, berdasarkan survey, di Pessel angka stunting mencapai 25,1 persen. Namun, hasil input data melalui aplikasi, angka ini terjadi penurunan sehingga tinggal lagi 7,5 persen. “Dengan angka penurunan tersebut, ini progres yang luar biasa,” terang Lila.
Selain Germas, pada November 2022 nanti, Dinkes Sumbar juga melaunching prevalensi stunting di Sumbar.
Menurut Lila, melalui gerakan penurunan stunting ini, ditindaklanjuti melalui rapat Pemkab Pessel. Di mana penanganan stunting ke depan digerakan melalui nagari. “Ini bentuk komitmen Pessel menurunkan stunting di Pessel,” terang Lila.
Sekretaris Daerah (Sekda) Pessel, Mawardi Roska mengatakan, Pemkab Pessel memiliki ide sejak 2005 agar bagaimana sayur segar di Kabupaten Solok dan ikan segar di Pessel bertemu di Bayang Utara Pessel.
Karena itulah Pemkab Pesse perjuangkan pertama kali merintis jalan tembus Alahan Panjang Kabupaten Solok ke Bayang Utara Kabupaten Pessel.
Jalan sepanjang 52, 5 kilometer ini sudah tiga tahun proses pembangunannya. Mudah-mudahan dengan Gubernur Sumbar sekarang, tahun sekarang hingga tahun 2023 bisa tembus.
“Jika sudah tembus hanya butuh waktu setengah jam ke Alahan Panjang. Dengan tembus jalan ini maka tugas mengatasi stunting bisa tuntas di daerah ini. Karena sayur dan buah segar serta daging dan ikan sudah bisa didapat dengan mudah,” ungkapnya.
Mawardi berharap, wali nagari, kepala sekolah, kader kesehatan dan kader KB dapat menjadikan Bayang Utara sentra buah-buahan. Karena buah-buahan sumber utama vitamin.
Sementara daging dan ikan sumber utama protein. Semuanya baik dan bermanfaat untuk perkembangan otak.
“Ini yang digalakan pemerintah. Banyak makan sayur, buah dan daging serta banyak olahraga. Kita sudah instruksikan dana desa harus diupayakan untuk sayur-sayuran dan buah-buahan. Sekarang Pessel banyak tanaman anggur, markisah, rambutan akar,” terangnya.
“Germas harus dimulai dari keluarga masing-masing. Di rumah perlu ada tanaman sayuran, buah-buahan dan konsumsi daging dan ikan,” tambahnya.(Bdr)
Comment