PADANG – Ketua DPD LPM Kota Padang Irwan Basir Dt Rj Alam SH MM mengatakan, kegiatan Halal Bihalal bisa meningkatkan ukhuwah Islamiiyah di antara umat, khususnya masyarakat Sungai Sapih Nagari Pauh IX Kuranji Kota Padang.
Kemudian, halal bihalal ini juga meningkatkan silaturahmi masyarakat saciok bak ayam, sadantiang bak basi. “Selain itu Halalbihalal juga bagian dari bentuk kebersamaan, yang tidak ada di negara lain. Bahkan, di negeri Arab sendiri juga tak ada halal bihalal ini, hanya ada di negeri kita,” ungkap Irwan Basir Dt Rajo Alam saat menghadiri Halalbihalal Surau Kariang Sungai Sapih Kecamatan Kuranji, Minggu (22/5/2022).
Diharapkan, dengan halal bihalal ini bisa meningkatkan hidup banagari yang tumbuh dari bawah. Kemudian, dengan keberadaan Surau Kariang ini juga bisa manampuag dusanak dusanak yang ada di lingkungan komplek, karena sekarang tak terlepas dari keheterogenen. Maka warga warga yang ada di lingkungan di komplek bisa membaur dengan dusanak dusanak yang ada di sekitar komplek.
Artinya, warga komplek atau perumahan bisa membaur, dusanak ditinggalkan, dusanak dicari. Ninik mamak ditinggalkan, ninik mamak dicari. Di mana aie disauk, di sinan rantiang dipatah, artinya di maa bumi dipijak, di sinan langik dijunjung. “Atau enggok mancakam, tabang baaitumpua,” ujar Irwan.
Kemudian, dalam hidup bermasyarakat tidak bisa sendirian, atau duduk surang basampik sampik, duduk basamo balapang lapang. Dan Halalbihalal ini tak terlepas duduk basamo, balapang lapang. Dalam kesempatan ini Ketua DPD LPM Kota Padang Irwan Basir Dt Rj Alam berpartisipasi membantu pembanguan Surau Kariang 50 sak semen.
Tausiyah Ustadz Prof Jufrizal Munir mengatakan, Halalbihalal berasal dari bahasa Arab, yang arti kalimatnya Elok Dan Elok. Yakni, perbuatan saling maaf bermaafan maafan, yang merupakan sikap yang sangat elok di bulan Syawal pasca Idul Fitri.
“Semua itu berasal dari Surat Al Alaq, yang pada intinya manusia tidak bisa sendirian, karena manusia ini makhluk sosial,” ujar Jufrizal.
Ketua Pengurus Surau Kariang Iswandi Muchtar mengatakan,i mulai dibangun tahun 2017, pasca 40 tahun lalu runtuh. Historisnya, Surau Kariang iki sebelumnya berupa bangunan non permanen. “Tapi sekarang dibangun kembali dengan struktur secara permanen,” ujar Iswandi. (drd)
Comment