Peristiwa

Apel Gabungan BPTD, Masih Ditemukan Bus tak Laik Jalan Beropersi Angkutan Lebaran

243
×

Apel Gabungan BPTD, Masih Ditemukan Bus tak Laik Jalan Beropersi Angkutan Lebaran

Sebarkan artikel ini
FOTO: Kepala BPTD Wilayah III Sumbar, Deny Kusdyana memeriksa langsung salah satu bus tak laik jalan di Terminal Type A Padang, Senin (25/4).ist

PADANG – Balai Pengelolaan Transportasi Darat (BPTD) Wilayah III Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) menggelar apel gabungan dengan jajaran Disnas Perhubungan (Dishub) Kota Padang, Senin (25/4) di Terminal Type A Anak Aia Kota Padang. Apel gabungan menandakan dimulainya pelaksanaan posko pengamanan Lebaran pada H-7 hingga H+10.

Kepala BPTD Wilayah III Sumbar, Deny Kusdyana mengatakan, hari ini juga dilaksanakan giat Ram Check (uji kelayakan terhadap angkutan bus Lebaran).

“Sebelumnya Ram Check juga sudah dilaksanakan di sejumlah terminal lainnya. Yakni, di Terminal Simpang Aur Pariaman dan Bareh Solok. Kali ini di Terminal Anak Aia, bersama Dishub Kota Padang,” terang Deny.

Tujuannya, meyakinkan masyarakat bahwa, kendaraan yang beroperasi untuk pelayanan angkutan Lebaran betul-betul laik jalan. Dari hasil Ram Check ditemukan ada beberapa kendaraan yang masih saja tidak melakukan uji berkala atau kir-nya mati.

BACA JUGA  Evaluasi SAKIP 2024,Pemprov Sumbar Targetkan Raih Predikat A

“Kita lakukan penyitaan terhadap dokumennya. Penumpangnya dialihkan. Banyak juga yang bandel, karena penumpangnya tidak protes. Kami sita dokumennya, mereka tinggal saja dan mobilnya jalan. Ini kesulitan kita,” tuturnya.

“Kita sudah lakukan hal yang terbaik untuk penumpang. Kita lakukan pemeriksaan dokumen. Kita berharap penumpang beralih ke armada berikutnya,” harapnya.

Juga ada ditemukan bus “zombie” (tidak laik jalan) dari hasil Ram Check yang dilakukan. Yakni bus yang buku uji kir-nya yang mati, kartu pengawasan sudah mati. Selain itu, saat cek fisik banyak yang tidak memenuhi standar keselamatan.

“Bus ini asal bawa saja. Bahkan dari body bus saja kurang layak. Tapi penumpang butuh bergerak, akhirnya penumpang naik saja. Biasanya bukan penumpang rutin, tapi penumpang dadakan. Ini yang kita kuatirkan,” ungkapnya.

BACA JUGA  Malam Puncak FABN 3, Wagub Audy Joinaldy Jabat Ketua DPW Matra Sumbar 2024-2027

Deny mengungkapkan, bus “zombie” ini muncul, karena dengan banyaknya penyekatan selama dua tahun pandemi Covid-19, kendaraan angkutan pada Lebaran ini, banyak pemeliharaan yang kurang, namun dipaksakan beroperasi.

“Pengemudinya juga, karena keperluan rumah tangga memaksa untuk beroperasi. Kita ingin kendaraan yang masuk kita periksa, untuk mengingatkan mereka dan penumpang untuk ekstra hati-hati,” tegasnya.

Dengan banyaknya kendaraan angkutanyang masih belum patuh terhadap ketentuan uji berkala, BPTD Wilayah III Sumbar menurut Deny menyurati Dishub Kabupaten Kota. “Kami sudah menyurati Dinas Perhubungan Kabupaten Kota, untuk melaksanakan Ram Check,” terangnya.

Terutama khusus bus pariwisata. Deny mengungkapkan, karena mereka tidak melewati masuk terminal, dikuatirkan, mereka lepas dari pengawasan untuk melakukan uji berkala.
“Karena tidak pernah ke terminal, ada yang tidak pernah uji berkala. Bahkan plat nomor polisinya banyak juga dari luar Sumbar. Mereka harus mengurus numpang uji di sini.

BACA JUGA  Peduli Kabut Asap, Prodi Ilmu Lingkungan dan Himes Bagi-bagi Masker 

Mereka tidak melaksanakan itu. Dinas Perhubungan Kabupaten Kota-lah yang paham kondisi pengusaha angkutan ini,” ungkapnya.
Deny juga mengungkapkan, bagi kendaraan angkutan Lebaran yang sudah laik jalan dan melewati Ram Check, maka dilakukan pemasangan stiker.

“Artinya kendaraan sudah melalui pemeriksaan. Diminta juga kepada operator juga melakukan pemeriksaan kendaraan,” imbaunya.

“Saya yakin dengan adanya Ram Check ini, informasi ini sudah beredar di kalangan bus angkutan Lebaran. Mereka tidak akan masuk terminal dan berhenti sementara beroperasi sementara dan juga berhenti di jalan,” ungkapnya. (Bdr)

Comment