PADANG – Yayasan Baitul Maal (YBM) PLN UPK Teluk Sirih Kota Padang bedah satu unit rumah warga di Telukbuo, Kelurahan Teluk Kabung Tangah Kecamatan Bungus Teluk Kabung Kota Padang. Pada kesempatan itu juga dilakukan penyerahan bantuan sebanyak 2.000 batako FABA.
“Kegiatan bedah rumah ini merupakan bagian dari program CSR yang dilaksanakan YBM PLN UPK Teluk Sirih terhadap warga kurang mampu di sekitar PLN Teluk Sirih,” ujar Manager unit PLN UPK Teluk Sirih Feri Setiawan Efendi didampingi Ketua YBM, Aditya Darma saat peletakan batu pertama, Selasa (22/3/2022).

Dikatakan Feri, rumah yang dibedah tersebut milik seorang janda baranak dua, Eni (40) yang merupakan satu dari lima unit rumah di bawah lingkungan PLN UIK Sumbagsel. Di mana sebanyak 4 unit lagi berada PLTU Bukit Asam, PLTU Tarahan, PLTU Sebalang dan PLTU Ombilin, yang peletakan batu pertamanya dilakukan secara serentak Selasa (22/3/2022).
Ditambahkan Feri, bedah rumah warga kurang ini mamanfaatkan batako yang di produksi dari Fly Ash Bottom Ash (FABA) limbah PLN. Karena limbah PLN yang disebut FABA ini tidak lagi masuk kategori limbah B3. Sehingga bisa dimanfaatkan untuk membuat batako, paving block, pagar beton dan pupuk. Bahkan, sekarang sudah bisa dimanfaatkan bagi masyarakat luas untuk sarana umum maupun sipil.
Camat Bungus Teluk Kabung Kota Padang, Harnoldi mengapresiasi program YBM PLN UPK Teluk Sirih yang melakukan bedah rumah terhadap warganya. Kegiatan ini, sangat membantu meringankan beban masyarakat untuk mendapatkan rumah layak huni. “Program bedah rumah YBM PLN UPK Teluk Sirih ini membantu warga kami mampu, ” ujar Harnoldi.
Peletakan Batu Serentak
Di saat bersamaan, General Manager PLN UIK Sumbagsel, Djoko Mulyono yang hadir secara virtual pada peletakan batu pertama bedah rumah di menuturkan, setelah terbitnya PP 22/2021 sesuai lampiran XIV dimana status FABA sudah termasuk limbah non B3, maka PLN UIK Sumbagsel juga berkomitmen untuk melakukan pemanfaatan FABA secara masif di mana salah satunya program bedah rumah ini.
“Melihat banyaknya manfaat yang bisa dihasilkan dengan pemanfaatan FABA, PLN mengajak pemerintah daerah untuk dapat berkolaborasi sehingga yang pada akhirnya PLN berkontribusi tidak hanya masalah listrik, namun juga pembangunan dan perekonomian daerah,” terang Djoko Mulyono.
Djoko Mulyono menjelaskan, limbah FABA dari sisa produksi listrik PLTU tersebut telah diolah oleh UMKM setempat untuk diproduksi menjadi batako. PLN memanfaatkan batako tersebut untuk digunakan dalam program bedah rumah. Sehingga selain membantu masyarakat, program ini juga mampu menghemat biaya dan membantu perputaran ekonomi masyarakat sekitar.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Muara Enim Sumsel Ir. H. Kurmin, MSi mengapresiasi program bedah rumah memanfaatkan FABA. Faba sebelumnya termasuk limbah B3 sehingga pemanfaatannya sangat sulit, dengan keluarnya aturan baru Faba dapat dimanfaatkan secara maksimal dan bisa di kerjasamakan dengan instansi/lembaga daerah.
“Atas nama pemerintah Kabupaten Muara Enim mengucapkan terima kasih kepada PLN dan kita berharap kedepan akan banyak pemanfaatan faba lainnya dan bersama masyarakat, koperasi sehingga dapat mendukung pembangunan daerah,” ungkapnya.
Secara total program bedah rumah serentak ini akan memanfaatkan 11.150 buah batako dan menghabiskan Rp 260,5 juta dana YBM PLN yang menyasar golongan fakir miskis di ring 1 PLTU tersebut.
Salah satu penerima manfaat Nursani (86) janda yang menggantungkan hidup dari anaknya yang berprofesi sebagai tukang becak, Kecamatan Lawang Kidup, Kabupaten Muara Enim, mengucapkan terima kasih kepada PLN.
“Rumah ini sudah saya tempati dari tahun 1961 dan berkat PLN akhirnya direnovasi, terima kasih PLN,” ujar Nursani.(drd)