PADANG – Aksi demo mahasiswa ke kantor Gubernur Sumbar tidak berhasil menemui Gubernur Mahyeldi dan Wakil Gubernur Audy Joinaldy, Jumat (24/9/2021) sore.
Meski mahasiswa mendesak, mereka tidak bisa menemuinya. Karena saat melaksanakan aksinya, Gubernur Mahyeldi dan Wagub Audy Joinaldy sedang di Jakarta.
Saat menerima 15 orang perwakilan, Pemprov Sumbar melalui Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Sumbar, Jefrinal Arifin menyebutkan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumbar sedang berada di Jakarta.
Jefrinal Arifin menyebutkan diri siap menerima aspirasi mahasiswa dan petani. Untuk perwakilan dapat menyampasikan aspirasi dengan tertib.
“Saya sampaikan, Gubernur Mahyeldi sangat ingin bertemu dengan adik-adik mahasiswa dan petani. Karena ada tugas ke Jakarta, maka Gubernur dan Wakil Gubernur tidak bisa hadir di sini,”sebut Jefrinal.
Untuk itu, Jefrinal mengatakan terkait dengan komitmen Pemprov Sumbar dalam meningkatkan kesejahteraan petani, Pemprov Sumbar menjadikan sektor pertanian program unggulan.
Sementara, terkait dengan pertanian, Kepala Dinas Pertanian Sumbar, Syafrizal menjelaskan Pemprov Sumbar sangat komit untuk meningkatkan kesejahteraan petani. Pemprov Sumbar memiliki program berkelanjutan dengan pertanian organik.
“Yakin adik-adik mahasiswa Pemprov Sumbar sangat berupaya untuk meningkatkan kesejahteraan petani. Pemprov Sumbar punya banyak program untuk memperhatikan petani,”ujarnya.
Program itu diantaranya, dengan memberikan bantuan bibit pada petani. Memberikan bantuan alat pertanian (alsintan). Termasuk menambah lahan pertanian dengan pembukaan lahan baru.
“Kita sama-sama berniat memajukan petani. Meningkatan pendapatannya,”ujarnya.
Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Sumbar menggelar aksi demo di depan Kantor Gubernur Sumbar, Jumat (24/9).
Dalam aksi tersebut juga ikut petani dari Pasaman Barat dan Agam. Petani menyampaikan aspirasinya terkait dengan penguasaan lahan oleh perusahaan.
Dalam aksi ini mahasiswa menuntut kesejahteraan petani. Mereka meminta komitmen pemerintah dalam mensejahterakan petani.
Selain itu mahasiswa juga menuntut pemerintah agar mengehentikan laju alih fungsi lahan pertanian. Karena makin hari lahan pertanian makin banyak berubah menjadi pemukiman.
Penyelesaian konflik agraria. Pembangunan pertanian berkelanjutan. Meningkatkan penghasilan petani.
Mendesak membangun food estatate hulu hingga hilir. Mahasiswa meminta resolusi tersebut ditandatanganioleh gubernur.
“Kami meminta pemerintah Provinsi Sumbar meningkatan kesejahteraan pertanian,”sebut Koordinasi Lapangan Aksi, Reza Kusuma.
Hingga pukul 17.30 wib, mahasiswa masih bertahan di depan kantor Gubernur Sumbar. Mahasiswa menuntut bertemu dengan gubernur atau wakil Gubernur Sumbar agar bisa menerima aspirasi mereka langsung.
Kemudian mahasiswa membubarkan diri sekitar pukul 18.00 WIB.(Bdr)
Comment