Lifestyle

Hidden Gems Kuliner di Pariaman, Kadai Ni Nel

571
×

Hidden Gems Kuliner di Pariaman, Kadai Ni Nel

Sebarkan artikel ini
Kadai Ni Nel berada di sebelah kiri, terletak lebih kurang 100 meter sebelum stasiun kereta api Pariaman di Kampung Pondok (Gondoriah).ist

Tidak ada plang, tidak ada spanduk. Hanya ada steleng, bangku-bangku kayu dan meja. Jauh dari kesan mewah.

PADANG – Apa yang paling sulit dipisahkan dari Pariaman selain Festival Tabuik ? Kuliner tentunya. Rumah makan spesifik kepala ikan sudah menjadi pemandangan normal di setiap sudut kota.

Oleh karena itu, kali ini kita tidak membahas menu yang sudah melegenda itu, melainkan membahas hidden gems kuliner di Pariaman, yang tidak semua orang tahu.

Tahu isi Ni Nel

Kadai Ni Nel. Ya, itu saja nama tempat ini. Nama ini pun hanya diketahui oleh orang-orang yang memang kenal dengan Uni Nel (koki dan si empunya kedai).

Tidak ada plang, tidak ada spanduk. Hanya ada steleng, bangku-bangku kayu dan meja. Jauh dari kesan mewah. Kadai ini pun juga hanya memanfaatkan pekarangan dan teras rumah Ni Nel itu sendiri.

Jangan bayangkan ada sofa empuk, AC dan semua yang standar kita temui di cafe-cafe kota. Tidak di sini. Namun berbicara soal rasa, sobat semua bisa mencobanya sendiri.

Menu yang ada di Kadai Ni Nel ini khas menu-menu yang ada pada bofet, dengan beberapa menu spesifik tentunya. Gado-Gado, soto menjadi menu “standar” yang ada di banyak tempat makan lain.

Namun lain halnya dengan tahu kecap, tahu kuah dan cendol delima, ini adalah menu “langka” yang tersedia di sini.

Tahu digoreng dengan tepung yang crispy di luar, namun lembut seperti tofu di bagian dalam. Disiram dengan kuah cuka dan kuah cabai, disajikan panas fresh from pan. Alias langsung dari kuali.

Hati-hati ketika memakan tahu ini, kadang rasanya lembut membuat banyak orang tidak cukup sabar menunggunya hingga sedikit dingin.

Soto yang ada di sini adalah soto tanpa daging. Ya, tanpa daging. Cukup unik karena potongan cabe rawit seolah menjadi pengganti daging.

Cendol Delima Ni Nel

Namun jangan ragukan kenikmatannya. Sebagai perumpamaan, saking lezatnya kuah kaldu, toge, mihun dan potongan rawit di dalamnya, menjadikan orang-orang lupa, bahwa tidak ada daging dalam mangkuk itu.

Beranjak ke tahu kecap, potongan tahu goreng yang segar, toge dan kuah kecap yang seimbang.

Biasanya penikmatnya akan menambahkan kuah cabe untuk rasa yang lebih nendang ! Dan seringkali satu porsi juga tidak cukup, karena porsi yang disajikan tidak terlalu banyak.

Last but not least, cendol delima. Terasa seperti buah delima yang dipadu dengan santan manis, cendol ini benar-benar menjadi penutup yang pas setelah beragam sajian yang bercita rasa pedas.

Menu cendol delima ini adalah primadona bagi banyak pengunjung. Tak jarang cendol delima yang disusun di atas meja ini habis berkali-kali, dan harus dibawa lagi dari dapur.

Bagi sobat yang ingin berkunjung ke salah satu hidden gems kuliner di Pariaman ini, dari arah Padang, Kadai Ni Nel berada di sebelah kiri, terletak lebih kurang 100 meter sebelum stasiun kereta api Pariaman di Kampung Pondok (Gondoriah).

Buka mulai pukul 16.30 WIB. Dan semua menu di sini dihargai Rp. 5.000,- saja, kecuali tahu goreng dan bakwan yang dibargai Rp. 1000,- saja per potongnya.(*)

Artikel ini juga terbit di toraboba.com member metrokini.com

BACA JUGA  The Barokah Juara I Virtual Rally Fun Bike Pekan Nasional Keselamatan Jalan 2020

Comment