PADANG – Tidak hanya banjir, hujan deras yang melanda Kota Padang siang hingga pukul 23.00 Waktu Indonesia Barat (WIB) juga menyebabkan tanah longsor Rabu, (18/8/2021) malam.
Di Jalan Sungai Lareh dan Lolo Gunung Sarik juga terjadi longsoran berupa tanah dan batu kecil menutupi permukaan jalan setinggi 30 cm sepanjang 25 meter.
Warga berusaha mengatur arus kendaraan serta berbagai di lokasi longsor. Hingga pukul 22.00 WIB, badan jalan yang menghubungkan Gunung Sarik dan Sungai Lareh tersebut masih ditimbun material.
Meski begitu, jalan masih bisa dilewati kendaraan. Baik roda empat, maupun roda dua. Warga juga ikut membantu kelancaran lalu lintas.
Dihimpun dari berbagai sumber, di Kelurahan Pasie Nan Tigo, Kecamatan Koto Tangah, tepatnya di dekat TK Bahari pohon tumbang dan berdampak menghambat akses jalan.
Pohon tumbang juga terjadi di Jalan Bhayangkara Nomor 40 Lubuk Buaya, Kecamatan Koto Tangah. Akibat pohon yang tumbang tersebut menimpa rumah warga.
Sementara, di Bungo Pasang Kabun, Kecamatan Koto Tangah, terjadi banjir yang menggenangi dan masuk rumah warga ketinggian sekitar 90 cm.
Banjir ini cukup parah. Karena pada sejumlah titik, air mencapai setinggi dada orang dewasa.
Banjir juga melanda Perumahan Sparco, di Kelurahan Koto Panjang, Kecamatan Koto Tangah dan Perumahan Sparco di depan SMAN 13 Padang, Tanjuang Aua Balai Gadang.
Selain itu banjir juga terjadi di Sungai Lareh, Perumahan Safa Marwah. Air masuk rumah warga dengan ketinggian sekitar 75 cm.
Sementara, satu buah kendaraan pihak PMI Padang sudah tiba di lokasi dengan membawa perahu karet.
Genangan air di jalan By Pass Kota Padang.
Banjir juga melanda Perumahan Berlindo Belakang RSUD Padang, Lolo Gunung Sarik Depan SD 29 dekat SMP 27 Padang. Daerah sebelumnya memang langganan banjir. Namun kali ini tinggi air sangat mengkawatirkan.
Bahkan air sudah selutut orang dewasa dalam rumah warga. Bahkan akses masuk ke RSUD Rasyidin sudah digenangi banjir. Kontan, dari By Pass menuju RSUD badan jalan sudah digenangi banjir.
“Jarang banjir sampai sedalam ini. Hujan dari siang deras, tak henti-henti,” kata Yeni, (46), warga Air Paku, Sei Sapih.
Banjir juga merendam rumah warga di Kampung Berok Siteba, Batipuh Panjang Kecamatan Koto Tangah.
Yang terparah, banjir yang terjadi di RS Siti Rahmah, Kampus Baiturahmah. Disini paling parah banjir merendam rumah warga di belakang RS Siti Rahmah.
” Rumah saya tinggi, belum pernah banjir sampai ke rumah. Sekarang dalam rumah air malah deras,” sebut Andi warga Palarik, Koto Tangah.
Lapas Air Dingin Anak Aia, Perumahan Lembah Karet. RS tersebut digenangi air setinggi lutut orang dewasa.
Banjir terparah juga terjadi di Komplek Jondul Rawang, Kecamatan Padang Selatan, Kota Padang. Air menggenangi rumah warga hingga sebatas lutut orang dewasa.
Jalan yang digenangi air membuat beberapa kendaraan sepeda motor yang menerobos jalan tersebut mogok di tengah jalan.
Tidak hanya jalan saja di genangi air, namun juga memasuki rumah warga.”Daerah ini sudah langganan banjir. Hujan sejam saja jika lebat seperti ini pasti air akan naik,” katasalah seorang warga Komplek Jondul Rawang, Budi Darmawan (35).
Selain banjir di sejumlah komplek perumahan, sejumlah jalan utama di Kota Padang juga digenangi air. Seperti di Jalan Khatib Sulaiman, Jalan Sudirman, Raden Saleh, Siteba, Ujung Gurun dan lainnya. Hingga berita ini diturunkan, hujan masih mengguyur Kota Padang.
Basarnas Kota Padang mengerahkan lima tim petugas untuk mengevakuasi warga terdampak banjir. Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Padang, Asnedi, mengatakan sampai saat ini sudah tim yang ke 5 di turunkan ke lokasi bencana. Asnedi menjelaskan, setiap tim membawa sebanyak satu perahu karet dan perlahan untuk melakukan evakuasi warga.(Bdr)
Comment