Ekonomi

Nilai Persulit Usaha Warga, Sekretaris KNPI Kota Padang Sebut PPKM Salah Kaprah

151
×

Nilai Persulit Usaha Warga, Sekretaris KNPI Kota Padang Sebut PPKM Salah Kaprah

Sebarkan artikel ini

PADANG — Sekretaris KNPI Kota Padang, Muhammad Nazif mempertanyakan efektivitas dan efesiensi Pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level IV COVID-19, yang berlangsung 26 Juli – 2 Agustus 2021.

Nazif menilai, PPKM level IV justru menimbulkan kegelisahan dan kepanikan sebagian masyarakat, khususnya rakyat kecil. Ini yang harus kita pahami secara bersama

“Setahun lebih berjalan Pandemi COVID-19 berlangsung di negeri ini, sesungguhnya kita sudah tau apa itu covid-19, bagaimana dampak covid-19, dan bagaimana cara mengatasi COVID-19 itu.? ,” katanya heran.

Diakuinya, COVID-19 salah satu virus yang di takuti, penularnya yang begitu cepat, dan resiko kematian bagi yang memiliki penyakit bawaan atau komorbid. Dalam menghadapi ancaman COVID-19 itu dianjurka penerapan protokol kesehatan. Memakai Masker, Mencuci Tangan, Menjaga Jarak, atau menghindari kerumunan.

BACA JUGA  Wagub Sumbar Sebut Majukan Pessel, Masyarakat jangan Alergi dengan Investor

Dari segi bahaya data yang kita baca di berbagai media atau yang bersumber dari gugus COVID-19 itu sendiri, tingkat kesembuhan di atas 80%, kematian 5-7 %. Angka kematian 5-7 % itu umumnya adalah pasien yang memiliki penyakit bawaan atau Komorbid.

Menurutnya, dalam menghadapi COVID-19 tersebut semestinya bukan melarang orang berjualan, bukan melarang kegiatan masyarakat. Juga bukan melarang aktivitas perkantoran, tetapi yang harus di lakukan adalah, pembatasan,”katanya.

Dilanjutkannya, Siapa yang harus dibatasi dan apanya yang harus di batasi? Tentu yang harus di batasi itu yang pertama, orang yang punya penyakit. Bagi orang yang sehat, maka baginya yang dituntut itu adalah beradaptasi dengan Covid-19 melalui penggunaan masker, mencuci tangan, dan menghindari kerumunan.

BACA JUGA  Disnakerin Padang Latih Puluhan Pelaku Wirausaha Baru

“Yang harus di sosialisasikan adalah, bagaimana masyarakat dapat menerapkan hal yang demikian itu, bukan melarang jualan, tetapi membatasi orang di tempat berjualan, dan bagaimana orang beradaptasi dengan kebiasan baru dengan mempergunakan Masker,” ulasnya.

Bahkan Pengurus Pemuda Muhammadiyah, melihat PPKM ini seakan-seakan salah kaprah, yang terjadi Pelarangan berbagai Kegiatan masyarakat, bukan penerapan Protokol Kesehatan.

Comment