PADANG-Kupi Batigo berkolaborasi dengan Karang Taruna (KT) Kota angkat alek Festival Sipakrago Palarik di Rumah Gadang Basir Rj Intan Lubuk Palariek Lapau Manggieh Sungai Sapih Nagari Pauh IX Kuranji, 26-28 Maret. Festival Sipakrago yang merupakan tradisi permainan anak nagari ini rencananya bakal dibuka Wagub Sumbar Audy Joinaldy, 26 Maret mendatang. Selain itu juga bakal dihadiri Plt Walikota Padang Hendri Septa.
“Pelaksanaan Festival Sipakrago Palarik tingkat Sumbar ini juga melibatkan kepengurusan komunitas Sipakrago Pauh IX Kuranji. Di mana kegiatan ini untuk melestarikan nilai-nilai permainan anak nagari ini khususnya di Kota Padang,” ujar Ketua Panitia Pelaksana Khalil Caniagoo, Rabu (17/3/2021).
Dikatakan Khalil, festival sipakrago ini memperebutkan tropi bergilir, sebab tahun sebelumnya sudah dilaksanakan di Masjid Raya Sumbar. Tapi, sekarang lomba sipakrago yang bertajuk “Festival Sipakrago Palarik” ini di dilaksanakan Lubuk Palarik Lapau Manggih Sungai Sapih Nagari Pauh IX Kuranji yang masih memiliki rumah gadang. Yakni di rumah gadang Basir Gadang Rj Intan, yang merupakan sosok Kako Pandeka Pauh IX.
Di Lubuk Palariek Lapau Manggieh ini hingga sekarang masih memiliki rumah gadang berarsirektur rumah gadang rantau, yakni Rumah Gadang Bakajang Padati. Bahkan, sekitar limat unit rumah gadang Bakajang Padati ini hingga sekarang masih dilestarikan pemilik kaum masing-masing suku.
“Sehingga sinkron sekali alek festival sipakrago ini dilaksanakam dengan latar belakang rumah gadang,” ujar Khalil.
Dukatakan Khalil, di lingkungan Lubuk Palarik masih berdiri megah rumah gadang, milik kaum Suku Tanjuang dan Suku Caniago Kanagarian Pauh IX Kuranji. Bahkan, kawasan ini bisa dijadikan kawasan cagar budaya karena telah memiliki usia sekitar ratusan tahun. Ditambah dengan suasananya masih terlihat asri dengan lingkungan parak (kebun-red).
Dikatakan Khalil, kawasan Lubuk Palarik jika mendapatkan dukungan pemerintah dalam hal ini Pemko Padang bisa dijadikan destinasi wisata perkampungan rumah gadang saisuak. Tentu, hal ini perlu dukungan dari tokoh masyarakat dan pemerhati adat dan budaya, karena bagian dari pelestarian nilai-nilai adapt dan budaya.
Kemudian, selain memberikan hadiah tropi bergilir terhadap pemenang nanti, tapi juara juga diberi hadiah seekor kambing. Karena kaming dimanffatkan dengan dikembangbiakan. Selain itu peserta klub peserta festival mengenakan pakaian hitam seperti pesilat. (rjk)
Comment