PADANG – Pasca rusak akibat gempa besar 2009, jembatan penyeberangan Movable Bridge (MB) Pelabuhan Teluk Bungus tuntas dibangun kembali. Setelah perbaikan itu Arus barang ke Kabupaten Mentawai, dari pintu Pelabuhan Samudra Bungus kembali lancar.
Pintu penyeberangan dermaga movable bridge(MB) selesai diperbaiki oleh Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) , Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI dengan anggaran Rp5 miliar.
“Sebelumnya MB di pelabuhan mengalami kerusakan. Meski masih bisa digunakan tetapi berpotensi membahayakan kendaraan yang lewat sehingga arus barang ke Mentawai agak terganggu,” kata Kepala Dinas Perhubungan Sumbar, Heri Noviardi di Padang, Rabu (6/1/2021).
Dikatakannya sejak gempa besar melanda Sumbar pada 2009, kondisi MB di Pelabuhan Bungus sudah terdampak. Belakangan kondisinya makin parah dan mengkhawatirkan. Sayangnya anggaran untuk perbaikan sangat besar sehingga menjadi kendala tersendiri bagi Kota Padang sebagai pengelola pelabuhan.
Solusinya, perbaikan dilakukan dengan bantuan dari Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD), Kemenhub) RI wilayah III karena keberadaan pelabuhan itu amat vital bagi arus barang dari Mentawai ke Padang dan sebaliknya.
“Ini juga dalam kerangka memberikan pelayanan prima kepada masyarakat pengguna pelabuhan,” katanya.
Setelah dilakukan perbaikan dengan alokasi anggaran sekitar Rp5 miliar. Pengerjaan sudah selesai pada Desember 2020, pemanfaatannya sudah diresmikan 5 Januari 2021.
Sementara itu Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) , Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI wilayah III Sumbar, Deny Kusdyana mengatakan perbaikan Dermaga MB itu sudah selesai dilakukan ada Desember 2020 dengan anggaran sekitar Rp5 miliar.
“Kita cek kondisinya dari atas terlihat masih baik, tapi kalau lihat dari bawah sudah cukup parah. Membahayakan. Karena itu segera diperbaiki,” ujarnya.
Ia mengatakan pelabuhan Bungus adalah satu-satunya akses arus barang dari dan menuju Mentawai dari Kota Padang. Banyak kendala yang akan dirasakan masyarakat jika fungsi pelabuhan terganggu, salah satunya jika dermaga MB rusak.
“Masyarakat Mentawai tidak bisa membawa hasil alamnya ke Padang sementara material bangunan dari Padang juga terhambat ke Mentawai. Efeknya akan sangat besar, karena itu segera ditangani,” katanya.
Selain perbaikan pintu pelabuhan, BPTD Wilayah Sumbar juga sudah membangun dermaga dua. Dermaga itu panjangnya sekitar 50 meter. Sebelumnya sudah dimulai pada 2020, pada 2021 ini kembali dilanjutkan dengan total anggaran Rp25 miliar.(Bdr)
Comment