Pendidikan

Blusukan Erman Safar – Marfendi Temukan Guru Honorer Kurang Diperhatikan Pemerintah

255
×

Blusukan Erman Safar – Marfendi Temukan Guru Honorer Kurang Diperhatikan Pemerintah

Sebarkan artikel ini
Erman Safar bersama guru Sekolah Luar Biasa (SLB) Bukittinggi,ist

BUKITTINGGI — Sungguh miris. Ternyata 200 lebih guru honorer yang selama ini telah ikut berperan dalam mencerdaskan generasi muda di Kota Bukittinggi, namun tidak mendapatkan perhatian dari pemerintah setempat.

Hal itu terungkap setelah calon wali kota dan wakil wali kota Bukittinggi Erman Safar – Marfendi melakukan kunjungan ke rumah warga guna menarik simpati masyarakat pemilih di daerah Manggis Gantiang, Kecamatan Mandiangin Koto Selayan, Rabu (11/11/2020).

Di Pilkada Bukittinggi 9 Desember 2020, Erman Safar – Marfendi bersaing dengan petahana I Ramlan Nurmatias – Syahrizal dan petahana II Irwandi – David Chalik, yang merupakan seorang artis nasional sekaligus presenter di stasiun TV nasional.

Selama masa kampanye, Erman Safar – Marfendi memilih jalan dengan cara mengunjungi dari satu rumah ke rumah yang lain, dalam menarik simpati masyarakat pemilih. Pilihan itu dilakukan paslon diusung tiga partai besar yakni Gerindra, PKS dan Golkar, ternyata mendapat respon positif dari masyarakat.

Setiap rumah dikujungi Erman Safar – Marfendi, tidak satu pun warga merasa enggan atau keberatan pintu rumah mereka diketok calon wako dan wawako Bukittinggi itu. Rata-rata masyarakat terlihat senang didatangi Erman Safar – Marfendi.

BACA JUGA  Pelaksanaan PPDB SMA dan SMK di Sumbar Dibagi 13 Zona

Sejumlah rumah di Manggis Ganting telah dikunjungi, saat Erman Safar melewati jalan di Sekolah Luar Biasa (SLB) Bukittinggi, seorang guru sedang berdiri di jalan dekat Erman Safar lewat langsung menyoraki “Erman Safar ya”.

Erman Safar mendengar guru tersebut besorak menyebut namanya, langsung menjawab “iya”. Sang guru kemudian meminta izin agar ia dapat mengambil foto Erman Safar menggunakan telepon gengamnya.

Erman Safar lalu menjawab boleh dan mempersilahkan guru SLB mengambil fotonya, dengan berdiri di depan guru SLB itu. Sewaktu mengambil foto wajah Erman Safar, guru SLB berkata “sungguh sederhana dan bersahaja” dia (Erman Safar-red). Ini sosok pemimpin yang diidamkan Bukittinggi kedepan,” ucap sang guru.

Setelah guru SLB mengambil fotonya, Erman Safar melanjutkan kunjungan ke rumah warga lain yang dekat SLB. Karena waktu sholat Zuhur akan masuk, Erman Safar yang hendak mau sholat ke mushalla terdekat di lokasi, kembali melewati jalan SLB.

BACA JUGA  Pokir Evi Yandri Helat LLA - TJPHK II 2023, Puluhan Tim Peserta Akan Dilepas Wagub Sumbar

Ternyata, di tempat guru yang mengambil foto Erman Safar tadi itu, sudah ada sejumlah guru SLB menanti Erman Safar. Para guru meminta agar mereka dapat berfoto bersama dengan Erman Safar.

Usai foto bersama itu, guru honorer Nel menyampaikan keluhan kesahnya kepada Erman Safar. Ia berharap kepada Erman Safar jika terpilih menjadi wali kota Bukittinggi agar gaji mereka disesuaikan dengan UMR.

“Dulu ada Ikatan Guru Honor Indonesia (IGHI), waktu Ismet Amzis wali kota, setelah Ramlan naik (wali kota-red), kami pindah ke provinsi, dan kami sudah mengajukan berbagai macam cara tidak dikabulkannya,” katanya.

“Harapan kami, gaji kami yang dulu ada di IGHI, harapan kami gantungkan ke bapak (Erman Safar-red) agar bisa kami dapatkan kembali,” ucapnya.

Ia mengatakan, sudah menjadi guru honorer selama 13 tahun, namun gajinya jauh dari standar. “Gaji yang kami diterima setiap bulannya hanya sebesar Rp1.800.000 jauh dibawah standar,” katanya seraya menyebutkan mendengar Erman Safar ada di dekat SLB, ia langsung keluar dengan membawa laptop yang masih menyala.

BACA JUGA  Kakan Kemenag jadi Bintang Tamu di Talkshow LIVE Channel Youtube MTsN 1 Padang TV

Disampaikan Nel, jumlah guru honorer di Bukittinggi sebanyak 300 orang, yang tersebar di SMA, MA, SMK dan SLB. Kepada Erman Safar, para guru SLB yang berstatus honorer itu mengatakan ingin menyampaikan banyak aspirasi kepada Erman Safar.

“Banyak aspirasi akan kami sampaikan kepada Erman Safar. Kami ada dari SMA, MA, SKM dan SLB, semuanya kan pindak ke provinsi. Pindah ke provinsi kan administrasi saja. Kami di Bukittinggi mengabdi untuk nama Bukittinggi, untuk itu sesuaikan gaji kami dengan UMR,” sebutnya.

Atas permintaan itu, Erman Safar mengatakan siap menerima semua aspirasi para guru honorer yang ada di Bukittinggi.

“Ibu semua bisa datang ke rumah juang di jalan Bypass. Maju sebagai wali kota dan wakil wali kota salah satu visi misi kami yaitu, mensejahterakan tenaga pendidik dan kependidikan formal dan informal,” katanya.(amr)

Comment