PADANG – Sebagian besar masyarakat masih belum mengakui keberadaan wabah Corona Virus Deseases (Covid-19). Sementara korban sudah banyak, bahkan sudah melumpuhkan perekonomian sejumlah negara.
“Saya berharap, kita semua dapat disiplin dengan protokol kesehatan. Meski diakui masih ada masyarakat kita yang tidak percaya dengan wabah covid-19 ini. Masih ada yang menyebut hoaks, jangan main-main,”sebut Ketua Umum Tim Penggerak PKK, Tri Suswati Tito Karnavian, Selasa (25/8/2020) di Auditorium Gubernuran Sumbar.
Hal itu disampaikannya pada pencanangan gerkan 3 juta masker di Sumbar. Pencanangan itu dilakukan dalam kegiatan Gebrak Masker di Sumbar.
“Banyak negara resesi. Kami mendukung pemerintah agar masyarakat menyadari pentingnya menjaga diri dari covid-19,”ujarnya.
Untuk itu, Tri meminta masyarakat patuhi protokol kesehatan, hindari kerumunan. Sehingga covid dapat dikendalikan.
Khusus dalam pencanangan 3 juta masker di seluruh wilayah di Sumbar menurutnya diharapkan mampu menekan penyebaran covid-19. Karena dengan masker dapat menjadi faktor utama dalam terhindari tertular wabah.
Untuk pelaksanaannya, Tri berharap tidak hanya oleh PKK saja, tapi libatkan komunitas lainnya. ” Kita harapkan masyarakat mengerti, untuk bersama-sama melaksanakan kegiatan gebrak masker,”ujarnya.
Gubernur Irwan Prayitno menyebutkan, masker memiliki peran penting dalam menekan penyebaran virus corona. Karena banyak bukti dengan pemakaian masker yang tertib, dapat menghindarkan dari penularan virus tersebut.
“Saya sudah belasan kali lakukan tes swab, hasilnya alhamdulilah negatif,”ungkapnya.
Sementara, diakuinya, tidak sedikit sopir dan ajudan yang berada di lingkungan rumah tangganya terkonfirmasi positif. Selain itu juga sejumlah pejabat dan kepala daerah yang terkonfirmasi positif covid-19.
Kondisi itu, menurutnya karena memang masih ada yang tidak tertib menggunakan masker. Sementara penyebaran utama virus corona tersebut adalah dari droplet yang menyebar saat berbicara.
“Sopir saya di Jakarta positif, di Padang positif. Ajudan saya positif, ajudan wagub positif. Ajudan istri saya positif. Karena kadang sopir itu tidak tertib menggunakan masker,”ujarnya.
Untuk itu, saat ini Pemprov Sumbar katanya sedang menggodok peraturan daerah (Perda). Dalam perda itu ada memuat sanksi bagi pelanggar protokol kesehatan. Baik dalam bentuk denda maupun kurungan.
“Menjaga keselamatan rakyat harus tegas. Pemda siap. Jika hanya dengan pergub, edaran dan himbauan, tidak efektif. Makanya kita siapkan perda yang memuat sanksi,”ujarnya.
Untuk itu, Irwa menukung penuh kegiatan Gebrak Masker. Dengan gebrak masker diharapkan dapat membantu masyarakat dalam memperoleh masker.(Bdr)
Comment