PADANG – Gubernur Irwan Prayitno pastikan Kota Padang tetap menjadi bagian lokasi Pekan Nasional Petani Nelayan (Penas) XVI 2020. Meski begitu pembukaan kegiatan tersebut tetap dilangsungkan di Padang Pariaman.
“Kementrian Pertanian selaku panitia pusat memutuskan lokasi dibagi dua. Ada yang di Padang ada di Padang Pariaman,”sebut Irwan, Selasa (17/12/2019) di Padang.
Dikatakannya, secara keseluruhan rangkaian kegiatan Pekan Nasional Petani Nelayan ada 7 kegiatan, dua atau tiga di Padang dan sisanya di Padang Pariaman. Tergantung kesiapan masing-masing masing-masing daerah.
Meski begitu, Kota Padang akan mendapatkan porsi terkait dengan pertemuan-pertemuan. Termasuk penginapan, hunian hotel.
“Contoh, temu wicara, pertemuan mentri, tokoh-tokoh. Ceramah ilmiah di Padang. Yang kegiatan lapangan di Padang Pariaman. Pembukaan di Padang Pariaman,”ujarnya.
Sementara terkait anggaran, menurutnya anggaran dari APBN dan APBD Provinsi. Meski Padang Pariaman belum menganggarkan untuk pendukung tidak masalah. “Kalau ada syukur, kalau tidak ada tidak ada apa-apa. Itu gawenya pusat,”ujarnya.
Sedangkan persiapan rumah warga yang menjadi pemondokan peserta juga dapat dimanfaatkan. Karena tidak semua peserta itu dapat ditampung di Padang Pariaman.
Dijelaskannya, dengan pembagian lokasi Penas Tani dan Nelayan itu mengingat lahan di Padang Pariaman sudah siap. Teppatnya di Kasang, Asrama Haji.
Di Padang Pariaman, lahan tidak perlu ditimbun lagi, sementara di Padang masih harus ditimbun. Untuk gedungnya, sudah lengkap ruang pertemuan ada dan fasilitas lainnya ada. Tapi rumah penduduknya sedikit.
Sebelumnya penempatan lokasi Penas Tani 2020 menjadi polemik. Dengan keluarnya surat pembatalan surat penunjukan lokasi Penas Tani di Kota Padang dari Gubernur Irwan Prayitno ke Kementrian Pertanian.
Surat tersebut keluar juga menindaklanjuti surat dari panitia Penas Tani di Kementrian Pertanian, seusai rapat tanggal 2 Desember di Jakarta. Pembatalan Kota Padang dengan alasan lahan belum siap untuk lokasi.
Beredarnya surat itu membuat masyarakat resah. Karena sejumlah masyarakat sudah mempersiapkan rumahnya untuk menjadi pemondokan peserta. Kemudian juga membuat Walikota Padang, Mahyeldi Ansharullah kembali melobi Menteri Pertanian.(Bdr)